BALIKPAPAN, Pamungkasnews.id – Peristiwa bocornya kapal kelotok yang dinaiki oleh guru dan murid menuju ke sekolah SMP dan SDN 021 di perairan Teluk Waru, Karingau, Balikpapan Barat menyita perhatian sejumlah kalangan.
Salah satunya Wakil Ketua DPRD Balikpapan Budiono yang mengaku sangat prihatin atas tragedi yang menimpa guru dan murid tersebut.
Budiono menyebutkan Minimnya infrastruktur darat menuju SMP dan SD 021 menjadi perhatian untuk kita semua, pasalnya ditengah pembangunan kota masih saja ada jalur transportasi untuk pendidikan yang membahayakan.
” Pada intinya kami prihatin terhadap kejadian kapal kayu yang tugasnya menjemput dan mengantar pulang anak sekolah menengah pertama ( SMP ) 21 di Teluk Waru di Balikpapan Barat”Kata Budiono, Selasa (16/8/2022) siang.
“Karena di sana memang sekolahan baru, hanya dua RT dan daerah agak terpencil. Sehingga sebagian muridnya itu berasal dari Baru Ulu yang berdekatan wilayahnya tapi harus melewati laut.” lanjutnya
Untuk diketahui, para murid dan guru yang berada di Kelurahan Baru Ulu dan Ilir, saban hari harus menggunakan transportasi sungai untuk menuju ke sekolah SD 021 dan SMP 021 yang berlokasi di Teluk Waru, Kariangau, Balikpapan Barat.
Akses jalur darat memang ada, akan tetapi masyarakat di wilayah Balikpapan Barat harus menempuh jarak yang lebih jauh lagi untuk menuju ke Sekolah. Sedangkan jalur sungai dapat memangkas waktu yang lebih cepat.
Budiono mengatakan bahwa sarana kapal kelotok menjadi satu-satunya alat transportasi yang digunakan. Namun juga harus melihat kondisi keamanan kapal kelotok itu sendiri.
“Digunakanlah sarana kapal laut tersebut. Karena kondisinya kapal itu mungkin juga sudah usang, tua ya mungkin perhatiannya dari pihak-pihak terkait salah satunya itu kan ada fasilitas dari KRN (Kutai Refinery Nusantara,Red) jadi maksudnya memperbaiki lagi kapal-kapalnya.”pintanya.
Selain itu dia juga mendorong kepada Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Perhubungan Kota Balikpapan untuk memberikan subsidi kepada kapal yang mengantar jemput guru dan anak sekolah.
“Bagusnya juga kapal yang disubsidi oleh pemerintah kota untuk mengantar jemput siswa SMP 21. Itu menjadi perhatian kita semua supaya kejadian serupa tidak akan terulang kembali” ucapnya.
“Alhamdulillah anak2 dan ABK nya selamat. Seandainya itu ditengah terjadi bocor kan gimana gitu. Bagusnya kita siapkan itu mungkin speed yang agak cepat atau kapal yang lebih besar lagi.”urainya.
Budiono tidak menampik bahwa lokasi SD 021 dan SMP 021 masuk di kawasan terpencil yang hanya dihuni oleh dua RT saja. Dia juga meminta kepada pihak swasta dalam hal ini perusahaan dari PT KRN yang sebelumnya merelokasi sekolahan untuk bisa memberikan fasilitas layak.
“Sekolahan di sana itu kan juga terpencil, artinya hanya dua RT di sana, sementara sekolahnya di sana kan sudah di relokasi oleh KRN dimana Sebelumnya sekolah tersebut bukan disitu”ujarnya.
“saya dengar juga itu kapal KRN, yang menfasilitasi murid mau sekolah di sana. Alhamdulillah muridnya mau sekolah jauh, tapi kan perhatian Pemkot juga harus terfokus.”tandasnya.
Reporter : Ags