Balikpapan, pamungkasnews.id – Komisi III DPRD Kota Balikpapan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan sejumlah OPD di antaranya Dinas PU, Dishub, Bappeda, Bagian Pembangunan, dan Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKAD) diruang Rapat Paripurna, Kamis, 20/5/2021.
RDP Komisi III dengan OPD ini dipimpin langsung Ketua DPRD Balikpapan Abdulloh. RDP membahas Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang menjadi skala prioritas yang telah direncanakan oleh OPD untuk kepemimpinan Wali Kota terpilih periode 2020-2024.
Rencana pembangunan skala prioritas ini akan dikakukan secara bertahap selama kepemimpinan Wali Kota terpilih, di antaranya penanggulangan banjir, BPJS Kesehatan gratis bagi peserta mandiri, seragam gratis bagi siswa baru untuk tingkat SD maupun SMP, baik negeri maupun swasta, dan pembangunan Rumah Sakit di Kecamatan Balikpapan Timur.
“Pengendalian banjir merupakan skala prioritas pembangunan, ini menyesuaikan dengan visi misi Wali Kota terpilih bahwa program penanggulangan banjir adalah prioritas utama yang akan di kerjakan dalam RPJMD Wali Kota kedepan”, ujar Tim Kelompok Pakar Pimpinan Dewan Adi Supriadi mewakili Ketua DPRD Balikpapan kepada wartawan usai RDP.
Adi mengatakan, anggaran untuk pembangunan seperti penanggulangan banjir sudah tersedia, dan di fokuskan untuk penanganan banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal dengan anggaran berkisar 300 miliar.
““Ini baru diskusi awal, kemudian nanti akan kami lanjutkan ke pembicaraan berikutnya untuk melihat berapa sih sebenarnya biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan DAS Ampal,” terangnya.
Sebenarnya, kata Adi, persoalan penanggulangan banjir sangat optimis bisa dilaksanakan. Hanya saja selama ini tergantung kemauan untuk menyelesaikan persoalan pembebasan lahan ditempat itu, karena dari sisi regulasi dan Undang-Undang, ada ketentuan bahwa ketika pembebasan lahan terkait dengan pelayanan publik, maka dapat dilakukan secara konsinyasi.
“Kalaupun misalnya status lahan itu bermasalah atau diklaim banyak pihak, maka dana yang disiapkan oleh Pemerintah Kota dititipkan kepada pengadilan. Jadi, yang mengklaim tanah itu bisa berurusan dengan pengadilan. Sehingga program bisa jalan terus”, paparnya.
Adi menjelaskan, proses untuk penanggulangan banjir tersebut sementara ini masih dalam kajian di Bappeda dan DPRD. Sebab, harus mengukur dengan kemampuan keuangan daerah.
“Jadi, persoalan DAS Ampal bisa diselesaikan, tetapi juga harus melihat kemampuan keuangan daerah”, jelasnya.
Disamping itu Adi menambahkan, skala prioritas Wali Kota terpilih dalam RPJMD 2020-2024 adalah BPJS Kesehatan gratis bagi peserta mandiri.
“Kita sudah koordinasi dengan Bappeda untuk dilakukan kajian dan pendataan verifikasi data terkait dengan jumlah peserta mandiri BPJS Kesehatan di Kota Balikpapan. Hal itu nanti akan dibuatkan klaster-klaster, sehingga nanti bisa di eksekusi dengan menyesuaikan kemampuan keuangan daerah”, urainya.
Lanjut Adi, RDP ini merupakan pembicaraan awal dilakukan sebagai bentuk dari inisiatif dewan untuk mensupport visi misi Wali Kota terpilih dalam RPJMD. Sehingga setelah dilantik visi misi itu dapat langsung di eksekusi.
“Anggaran sudah tersedia, hanya saja dari progranm prioritas di antaranya penanggulangan banjir, BPJS Kesehatan gratis bagi peserta mandiri, pembangunan Rumah Sakit di Balikpapan Timur, seragam sekolah gratis bagi siswa baru mulai tingkat SD hingga SMP, baik negeri maupun swasta. Program skala prioritas ini juga nanti akan di pilah-pilah dan akan dibuat tahapan-tahapan, mana yang perlu di eksekusi di awal, mana yang pertengahan dan mana yang belakangan”, terang Adi.
Adi menyampaikan, untuk mengetahui data kebutuhan fiskal Kota Balikpapan, Ketua DPRD telah meminta kepada BPKD untuk melakukan update terkait data tersebut. Sebab, menurut Adi, belanja pegawai saja atau ASN di Kota Balikpapan mencapai angka 775 miliar, sementara Dana Alokasi Umum (DAU) berkisar 445 miliar. Sehingga masih terdapat kekurangan 300 miliar.
“Kalau misalkan BPKD bisa mengupdate data ke Kementerian Keuangan, kita optimis DAU Balikpapan bisa naik Rp200 miliar. Karena karakteristik Balikpapan kurang lebih dengan Samarinda”, kata Adi.
“Di Samarinda itu DAU-nya sekitar Rp680 miliar, dengan mempertimbangkan karakteristik yang kurang lebih sama, saya kira optimis Balikpapan bisa dapat tambahan 200 miliar itu dari DAU. Jika itu terjadi, maka akan ada juga tambahan 200 miliar untuk pos belanja modal. Sehingga program-program prioritas dari Wali Kota terpilih bisa kita eksekusi secara bertahap”, tandasnya.
Reporter : Fauzi