Pamungkasnews.id, Balikpapan – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Balikpapan menggelar debat publik pertama tiga pasangan calon (paslon) Walikota dan Wakil Walikota Balikpapan dengan tema “Hukum, Sumber Daya Manusia (SDM), dan Reformasi Birokrasi”. Debat digelar di Novotel Balikpapan dan disiarkan langsung di Stasiun TV Nasional Kompas TV, Rabu, (23/10/2024) malam.
Mereka adalah paslon Rahmad Mas’ud – Bagus Susetyo, Rendy Susiswo Ismail – Eddy Sunardy Darmawan, dan Sabani – Syukri Wahid.
Untuk debat pertama ini, KPU Balikpapan melibatkan lima panelis dari kalangan akademisi dan praktisi. Diantaranya, Dr. Marjoni Rachman, Rektor Universitas 17 Agustus Kota Samarinda, Prof. Dr. Hj. Darmawati, Guru Besar Bidang Ilmu Ekonomi Syariah UINSI Kota Samarinda, Dr. Saiful, Pengamat Kebijakan Publik Universitas Mulawarman, Warkhatun Najidah, SH, MH, Akademisi Hukum Universitas Mulawarman, Muhammad Khaidir, Wakil Ketua Komisi Informasi Provinsi Kaltim.
Debat dibagi dalam enam sesi. Sesi 1 pemaparan visi dan misi. Sesi 2 dan 3, pendalaman visi dan misi dengan menjawab pertanyaan dari para panelis.
Sesi 4 dan 5, debat antar paslon. Dalam sesi ini, masing-masing paslon beradu gagasan untuk meyakinkan masyarakat tentang program yang akan dilaksanakan jika terpilih sebagai kepala daerah dalam lima tahun ke depan. Dan sesi 6 konklusi.
Ketua KPU Kota Balikpapan, Prakoso Yudho Lelono, mengatakan debat publik ini merupakan bagian dari kampanye untuk memberikan ruang kepada masing-masing paslon untuk meyakinkan masyarakat dalam memilih, dengan memaparkan visi dan misi serta program unggulannya selama debat berlangsung.
“Debat ini merupakan ajang untuk beradu gagasan, agar masyarakat lebih mengetahui visi dan misi serta program kerja masing-masing paslon,” kata Yudho.
Ia menilai, debat pertama ini sudah di cukup baik. Kendati demikian, pihaknya akan mengevaluasi untuk pelaksanaan debat selanjutnya atau debat kedua dan ketiga yang rencananya akan dilaksanakan pada 7 dan 18 November 2024.
“Akan ada evaluasi beberapa hal, secara umum mainstream, teknis, dan konsep. Memang tadi masing-masing paslon ingin menonjolkan program kerjanya. Sehingga, perdebatan itu kurang begitu runcing,” ujarnya.
“Tetapi, over all, itu sudah di atas rata-rata. Sudah cukup bagus menurut kami. Dan di closing statement masing-masing paslon cukup memberikan pernyataan-pernyataan yang endingnya adalah meraih simpati masyarakat untuk memilih masing-masing paslon,” imbuh Yudho.
Ia menambahkan, untuk debat kedua konsentrasinya kepada calon Wakil Walikota dengan tema dan panelis yang berbeda.
“Debat kedua konsentrasinya lebih kepada wakil, tema debat kedua akan dirumuskan oleh tim perumus. Kemudian mengusulkan nama-nama panelis yang tentunya berbeda dengan panelis pada debat pertama,” jelasnya.
“Harapannya adalah setelah tiga kali debat nanti pengetahuan masyarakat Balikpapan terhadap program, visi dan misi masing-masing paslon lebih konprehenshif, lebih mendalam. Sehingga menjadi pijakan pilihan mereka untuk Kota Balikpapan ke depan,” tukasnya.
Reporter : Fz