Balikpapan, Pamungkasnews.id – Hingga saat ini, minyak goreng masih menjadi barang langka di pasaran kota Balikpapan. Bahkan demi mendapatkan Dua Liter minyak goreng warga masyarakat kota Balikpapan rela harus mengantri berjam-jam di Swalayan, Minimarket, toko dan Operasi pasar yang menyediakan minyak goreng.
Kenapa harga minyak goreng menjadi mahal dan langka hal ini lah yang menjadi pertanyaan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat kota Balikpapan.
Pasalnya Kota Balikpapan merupakan bagian dari wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) dimana Kaltim sendiri penghasil Kelapa Sawit terbesar yang dijadikan Crude Palm Oil (CPO) sebagai bahan dasar minyak goreng.
Melihat hal tersebut Anggota DPRD kota Balikpapan Dapil Balikpapan Tengah Ardiansyah.SE dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan angkat bicara.
Ardiansyah mengatakan,kota Balikpapan saat ini mengalami kelangkaan minyak goreng, padahal di Kalimantan timur terdapat banyak pabrik pengelola buah kelapa sawit menjadi CPO sebagai bahan dasar minyak goreng.
“Di Kaltim sendiri banyak berdiri pabrik CPO, namun kenapa Kaltim khususnya Balikpapan mengalami kelangkaan minyak goreng, kemana hasil dari pabrik CPO dilarikan”katanya kepada awak media melalui Aplikasi WhastApp, Kamis (10/03/2022).
“Ini sangat memprihatinkan, daerah yang memiliki berlimpah kelapa sawit, banyak berdiri pabrik CPO, namun mengalami kelangkaan minyak goreng, ini satu hal yang sangat aneh”seru Ardiansyah.
Ardiansyah sendiri mempertanyakan apakah CPO yang berada di Kaltim di Expor keluar, atau ada hal lain. dirinya menilai Jika di Expor tentu ini hal yang tidak mudah, karena dalam melakukan Expor harus melalui proses yang panjang dan semua pihak terkait harus mengetahuinya.
“Jika memang di Expor, ini ada dua problem yakni Pabrik yang mengexpor dan kurangnya pengawasan dari pemerintah. Harusnya di perhatikan dulu yang di dalam, jangan gara-gara di Expor kita mengalami kelangkaan minyak goreng, didalam negri kaya orang kerusuhan, ibu-ibu lari tunggang langgang hanya untuk mendapatkan minyak goreng,”bebernya.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan ini menyebutkan, selaku Wakil Rakyat kita harus mendorong pemerintah untuk memperbaiki keadaan agar tidak terjadi kelangkaan minyak goreng.
Ardiansyah menilai terjadi kelangkaan minyak goreng dikarenakan lemahnya pengawasan pemerintah terhadap supply minyak goreng dari supplier, Produsen ke Distributor.
“Ko… Bisa di pasar tidak ada, di Swalayan tidak ada, terus di suplly kemana minyak tersebut sebenarnya, intinya lemahnya pengawasan pemerintah sehingga minyak goreng menjadi langka”bebernya.
“Masa pemerintah tidak bisa menstresing kemana minyak tersebut di suplly, ini merupakan keanehan, seharusnya mau itu kemana semua harus di awasi, kita saja perjalanan dinas di awasi, masa suplly minyak goreng tidak di awasi”tambahnya.
Ardiansyah berharap pemerintah dapat menormalkan keadaan ini, baik dari kelangkaan maupun harga minyak goreng sendiri seperti sediakala, disamping itu dirinya juga berharap pemerintah meningkatkan pengawasan baik dari pabrik, Supllier sampai pendistribusianya.
“Berharap kepada pemerintah agar dapat menormalkan keadaan dan harga seperti semula, karena kita tidak pernah mengalami kelangkaan minyak goreng, masa gara-gara perang Ukraina dan Rusia minyak goreng jadi langka”katanya.
“Pengawasan terhadap pendistribusian pun harus lebih di perketat oleh pemerintah, agar tidak terjadi kelangkaan minyak goreng seperti ini”ujar Ardiansyah
Dalam kesempatan ini Ardiansyah juga menghimbau kepada warga masyarakat Balikpapan agar tidak terlalu panik dalam menghadapi situasi ini.
“Warga masyarakat Balikpapan jangan terlalu panik menghadapi situasi ini, insyaallah semua pasti ada jalan keluarnya”pungkasnya
Reporter : Ags