Balikpapan, pamungkasnews.id – Seorang pria lanjut usia (Lansia) tanpa identitas tiba-tiba meninggal dunia di sebuah warung makan di Jalan Pattimura, Kelurahan Batu Ampar, Balikpapan Utara, Rabu, 14/7/2021.
Pria lanjut usia tersebut diperkirakan berumur 70 tahun. Menurut informasi yang berhasil dihimpun pamungkasnews.id dilokasi kejadian, pria lanjut usia tersebut merupakan perantauan asal surabaya dan pernah tinggal di Kota Tarakan, Kalimantan Utara.
Kemudian pria tersebut datang ke Kota Balikpapan dan hampir setiap hari berada di warung dimana ia ditemukan meninggal. Bahkan emperan warung tersebut kerap ia jadikan tempat untuk beristirahat di malam hari.
Ia diketahui hidup sebatang kara di Kota Balikpapan, bahkan pekerjaannya pun tidak ada yang mengetahui.
Hanya saja, di waktu siang hari ia pergi dan pulang beristirahat di warung tersebut.
Ia ditemukan meninggal dunia oleh pemilik warung bernama Aan Andriani sekira pukul 11.00 Wita.
Ia ditemukan tergeletak dilantai, dengan rasa panik Aan Andriani langsung menghubungi Ketua RT 26 Ahmadiansyah (Tetet).
Untuk mengetahui penyebab kematian prian lansia tersebut, Ketua RT 26 kemudian menghubungi pihak Kelurahan Batu Ampar.
Tidak lama kemudian Lurah Batu Ampar, Mardanus, didampingi beberapa staf kelurahan, Babinsa (Serda Nasirin) dan Bhabinkamtibmas (Ipda Iswanto) tiba dilokasi kejadian.
Setelah tiba dilokasi, Mardanus langsung menghubungi tim gugus tugas Covid-19 Kota Balikpapan untuk dilakukan Swab terhadap pria lansia tersebut.
Hingga pukul 14.50 Wita tim gugus tugas Covid-19 dengan pakaian Alat Pelindung Diri (APD) baru tiba dilokasi dan langsung melakukan Swab terhadap pria lansia yang sudah menjadi mayat tersebut.
Setalah 10 menit kemudian tim gugus tugas menyatakan hasil tes Swab tersebut positif Covid-19.
Menanggapi kejadian tersebut, Lurah Batu Ampar, Mardanus, saat dikonfirmasi pamungkasnews.id menuturkan, kasus meninggal dunia akibat Covid-19 akhir-akhir ini di Kota Balikpapan sangat signifikan. Termasuk di wilayahnya di Kelurahan Batu Ampar dalam dua minggu terakhir terdapat 7 orang meninggal dunia di tempat tinggalnya akibat Covid-19.
“Masyarakat harus bisa menjaga diri sendiri, keluarga dan tetangga dari penularan Covid-19. Masyarakat jangan pernah mengabaikan protokol kesehatan yang sudah diterapkan oleh pemerintah, kita harus bersama-sama mencegah penularannya. Tanpa dukungan masyarakat aturan yang diterapkan tidak akan maksimal”, ucap Mardanus.
Mardanus mencontohkan, kejadian yang menimpa pria lansia tersebut harus menjadi perhatian masyarakat. Sebab, kata Mardanus, kondisi pria lansia tersebut sebelumnya baik-baik saja.
Di akui Mardanus, beberapa hari sebelum pria lansia tersebut meninggal dunia pernah di kunjunginya di warung tersebut untuk menggali informasi terkait keberadaannya di wilayah Batu Ampar.
Menurut Mardanus, pria lansia yang biasa di sapa pak Darto itu sehat dan baik-baik saja. Namun akhirnya meninggal secara tiba-tiba.
“Bapak itu waktu kita tanya kondisinya baik-baik saja, ternyata tiba-tiba meninggal dunia”, jelasnya.
Mardanus mengatakan, dari kejadian tersebut pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak ceroboh dalam beraktivitas, seperti mendatangi tempat keramaian.
Walaupun masih tergolong muda, kata Mardanus, jangan menganggap remeh penularan Covid-19.
“Covid-19 tidak memandang usia muda ataupun tua, karena sudah banyak yang terjadi meninggal dunia dari kalangan usia muda. Jadi, jangan di anggap remeh, terutama bagi warga Balikpapan”, pesannya.
Terkait dengan meninggalnya pria lansia tersebut, Mardanus menyampaikan pemakaman akan dilakukan dengan protokol Covid dan akan di makamkan di kilometer 15 Balikpapan.
“Karena ini meninggalnya positif Covid, pemakaman akan dilakukan dengan protokol Covid, tentunya oleh tim gugus tugas. Pemakaman akan dilakukan di kilometer 15 Balikpapan”, terang Mardanus.
Sementara itu, pemilik warung Aan Andriani mengatakan pria lansia yang biasa disapa pak Darto tersebut sudah setahun tinggal di emperan warungnya dan di jadikan tempat peristirahatan di malam hari.
“Orangnya itu (pak Darto) kadang tiap hari disini (warung), kadang juga pergi. Malam pun kadang tidur disini kadang juga enggak mas, kalau pergi juga kita enggak tahu kemana perginya. Kalau pergi siang itu kita enggak tahu kemana. Cuma malam hari sering tidur di emperan warung ini, kadang juga di terminal”, ujarnya.
Reporter : Fauzi/Agus
Penulis : Fauzi