Pamungkasnews.id, BALIKPAPAN — Masalah sedimentasi di drainase kawasan Balikpapan Barat (Balbar) kembali memicu protes Anggota Komisi III DPRD Kota Balikpapan, Baharuddin Daeng Lala.
Pria yang karib disapa Daeng Lala ini menilai lambatnya penanganan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) membuat warga selalu terdampak banjir saat hujan turun, sementara keluhan sudah sering disampaikan.
“Kondisi sedimen yang menumpuk di parit menyebabkan air meluber ke jalan dan pemukiman setiap hujan,” terangnya belum lama ini.
“Setiap hujan, air meluber ke jalan karena sedimen di parit-parit terlalu tinggi. Ini sudah sering disampaikan warga, tapi belum juga ada tindakan nyata,” ungkapnya.
Menurut politisi NasDem tersebut, penanganan sedimen adalah kewenangan Dinas PU melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lapangan.
Ia menyayangkan alasan yang kerap muncul, seperti keberadaan pedagang di atas parit, yang menurutnya hanya soal ketegasan penegakan aturan.
“Katanya parit sulit dibersihkan karena banyak dipakai orang berjualan di atasnya. Tapi itu tinggal soal ketegasan Satpol PP agar bisa menertibkan. Jangan saling lempar tanggung jawab,” ujarnya kesal
Daeng Lala menegaskan bahwa perawatan parit tidak bisa semata-mata mengandalkan gotong-royong warga. Pengangkatan sedimen berat, lanjutnya, harus menjadi prioritas kerja dinas teknis, bukan beban masyarakat.
“Masyarakat paling bisa membersihkan sampah ringan. Tapi kalau sedimen parit, itu tugas dinas. Jangan dibebankan ke warga,” katanya.
Sebagai langkah tegas, ia bahkan mempertanyakan keberlanjutan UPT yang dinilai tak bekerja maksimal.
“Kalau tidak bisa bekerja maksimal, bubarkan saja Satgas UPT-nya. Untuk apa digaji kalau tidak ada manfaatnya bagi masyarakat,” pungkasnya.(*/Adv)
Penulis : Riel