Pamungkasnews.id, BALIKPAPAN — Anggota Komisi III DPRD Kota Balikpapan, Baharuddin Daeng Lala, menyoroti lemahnya keselamatan penumpang kapal klotok di kawasan Kampung Baru, Balikpapan Barat, Jumat (28/11/2025).
Ia menilai banyak penumpang masih tidak menggunakan life jacket saat menyeberang, sementara kondisi pelabuhan pun belum memenuhi standar keselamatan.
Politisi NasDem inipun menyampaikan bahwa permasalahan ini bukan hanya soal kedisiplinan penumpang, tetapi juga minimnya fasilitas keselamatan serta infrastruktur pelabuhan yang belum memadai.
“Memang di sana pelabuhannya harus kita bangun betul. Pemerintah kota harus memberi perhatian maksimal,” tegasnya.
Ia menjelaskan, selain ketiadaan life jacket yang memadai, tata kelola penyeberangan juga belum teratur. Mulai dari posisi kapal, alur naik-turun penumpang, hingga kesiapan alat keselamatan belum tertata dengan baik.
“Memang sangat membahayakan, kapal-kapalnya saja tidak diatur dengan baik. Tata cara penumpang naiknya juga harus ditata. Pelampung wajib disiapkan, jangan sampai orang turun di spit tanpa persiapan,” ujarnya.
Menurutnya, kondisi pelabuhan yang masih terbuka dan tidak terurus menambah risiko keselamatan. Padahal, pembangunan pelabuhan tersebut sudah pernah diperjuangkan sejak 2019.
“Itu tahun 2019 sudah pernah kita perjuangkan untuk dibangun. Tapi kemudian diambil alih provinsi, sehingga tidak jadi dibangun,” jelasnya.
Kini, karena pelabuhan itu berada dalam kewenangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Baharuddin mendorong agar Pemkot Balikpapan aktif menjalin komunikasi agar pembangunan dapat kembali dilanjutkan.
“Sekarang kan tanggung jawab provinsi. Pemerintah kota harus komunikasi terus supaya itu bisa dibangun. Karena itu satu-satunya pelabuhan milik Pemkot Balikpapan,” ungkapnya.
Terkait penyediaan life jacket, Daeng Lala menegaskan bahwa kewajiban itu berada pada operator kapal.
“Biasanya kapal yang menyediakan. Setelah dipakai, dikembalikan lagi ke kapal. Penumpang berikutnya pakai lagi,” katanya.
Ia juga meminta dinas terkait, khususnya Dinas Perhubungan, untuk turun tangan melakukan peneguran dan pengawasan kepada operator kapal demi keselamatan penumpang.
“Perhubungan harus melakukan peneguran sehingga keselamatan warga terjamin,” tegasnya.
“Saya berharap perhatian terhadap keselamatan penyeberangan di Kampung Baru tidak lagi ditunda, mengingat pelabuhan tersebut merupakan jalur vital bagi masyarakat yang setiap hari bergantung pada transportasi klotok,” pungkasnya. (*/Adv)
Penulis : Riel










