Balikpapan, Pamungkasnews.id – Anggota DPRD Kota Balikpapan, Nelly Turuallo, S.E., M.E., kembali menunjukkan komitmennya dengan mendorong kemajuan ekonomi rakyat melalui penguatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Melalui Dialog Warga yang digelar di halaman kediamannya, Komplek Balikpapan Baru, Sabtu (6/9/2025), Nelly mengajak jemaat GPIB Bukit Sion untuk bangkit dan menjadikan UMKM sebagai pilar peningkatan kesejahteraan.
Dengan mengusung tema “Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Pengembangan Ekonomi Kreatif”, dialog ini menjadi wadah penting bagi warga, khususnya dua komunitas UMKM jemaat GPIB Bukit Sion: Bintang Jaya Sion yang digerakkan kaum bapak-bapak dalam budidaya ikan air tawar, serta Violete Sion yang digerakkan kaum ibu-ibu di bidang kuliner dan usaha kreatif lainnya.
Hadir pula perwakilan dari jemaat GPIB Bukit Banuas yang turut menyuarakan aspirasi.
Dalam sambutannya, Nelly menegaskan bahwa kunci berkembangnya UMKM bukan sekadar modal besar, melainkan kemauan, tekad, dan keberanian untuk terjun langsung.
“Kalau tidak berani memulai, kapan kita akan mendapatkan pengalaman? Jangan takut gagal. Justru dari kegagalan kita belajar dan menjadi lebih kuat,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya legalitas usaha. Menurutnya, legalitas bukan hanya formalitas, tetapi pintu masuk untuk mendapatkan perlindungan hukum, peluang kolaborasi dengan pemerintah, hingga akses program bantuan.
“Sambil mengurus legalitas, usaha harus tetap berjalan. Jangan sampai tertinggal dari UMKM lain. Dengan legalitas resmi, komunitas bisa tumbuh lebih besar dan dipercaya,” imbuh Nelly.
Dalam sesi tanya jawab, sejumlah warga menyampaikan keresahan dan harapan mereka. Vera, misalnya, mempertanyakan langkah konkret agar UMKM rumah tangga bisa bersaing dan tidak tertinggal, termasuk soal pelatihan untuk meningkatkan kreativitas.
Sementara itu, Rinto dari komunitas Bintang Jaya Sion menyoroti budidaya ikan air tawar. Ia meminta pendampingan teknis dari dinas terkait serta akses bantuan hibah agar usaha mereka bisa lebih berkembang.
Menanggapi aspirasi tersebut, Nelly menekankan bahwa modal besar bukanlah tolok ukur utama dalam berbisnis.
“Jangan pernah minder dengan modal kecil. Yang terpenting adalah kegigihan, keberanian, dan kesediaan untuk terus belajar. UMKM besar hari ini juga berawal dari langkah kecil kemarin,” jelasnya penuh motivasi.
Terkait pelatihan, Nelly berjanji akan berkoordinasi dengan dinas terkait agar pelaku UMKM di Balikpapan bisa mendapatkan bimbingan teknis, pelatihan kreatif, serta dukungan permodalan meskipun bimbingan tersebut sudah pernah di berikan saat kunjungan dinas terkait namun belum maksimal.
Ia bahkan mengungkapkan bahwa Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian Balikpapan telah menggandeng Bank Syariah Indonesia untuk menopang pertumbuhan UMKM.
Mengakhiri dialog, Nelly menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Balikpapan, khususnya jemaat GPIB, yang dinilai mampu menjaga kondusivitas kota meski sempat diwarnai aksi demonstrasi beberapa waktu lalu.
“Kebersamaan kita menjaga kedamaian kota ini adalah modal sosial yang tidak ternilai. Mari kita rawat, sambil terus memperkuat ekonomi kerakyatan melalui UMKM,” pungkasnya.
Reporter : Agus