Balikpapan, Pamungkasnews.id – Sebuah pemandangan tak biasa terjadi dalam kegiatan Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Timur.
Jika biasanya rapat dilaksanakan di ruang berpendingin udara dengan suasana formal, kali ini H. Abdulloh, S.Sos., Ketua Komisi III DPRD Kaltim, justru memilih tempat yang sangat sederhana, sebuah warung UMKM di kawasan Pelabuhan Ferry Balikpapan–Penajam.
Pilihan lokasi yang tidak biasa ini bukan tanpa alasan. Rapat dilakukan usai peninjauan langsung kondisi jalan akses menuju pelabuhan ferry yang mengalami kerusakan parah dan dinilai sangat mendesak untuk segera diperbaiki.
Dengan latar suara kendaraan dan aktivitas pelabuhan, rapat berjalan santai namun penuh ketegasan dan substansi.
Dalam RDP tersebut, hadir Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Kaltim, perwakilan dari Dinas Perhubungan Provinsi Kaltim, UPTD Wilayah I Dinas PUPR Kaltim, serta anggota Komisi III Abdurahman KA yang mendampingi H. Abdulloh.
“Kami sengaja memilih warung sederhana ini sebagai tempat rapat agar suasananya lebih membumi. Dari sini kita bisa melihat langsung persoalan yang dihadapi masyarakat dan pelaku transportasi setiap hari. Rapat bukan sekadar formalitas, tapi wadah untuk mencari solusi nyata di lapangan,” ujar Abdulloh tegas, Kamis 09/10/2025
Menurut Abdulloh, jalan menuju pelabuhan ferry tersebut berstatus sebagai aset Pemerintah Kota Balikpapan yang dipinjamkan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Oleh karena itu, tanggung jawab perbaikan jalan sepenuhnya berada di bawah kewenangan Pemprov Kaltim melalui alokasi anggaran APBD Provinsi.
“Kami minta agar Dinas PUPR dan instansi terkait segera menindaklanjuti. Jalan ini adalah akses vital untuk mobilitas warga dan kegiatan ekonomi lintas daerah. Tidak bisa dibiarkan rusak terlalu lama,” tegasnya lagi.
Langkah Abdulloh menggelar RDP di warung UMKM yang sedehana mendapat apresiasi dari para peserta dan masyarakat sekitar. Selain menunjukkan kepedulian nyata terhadap kondisi lapangan, tindakan tersebut juga menjadi contoh kepemimpinan yang dekat dengan rakyat.
Dengan pendekatan sederhana namun penuh makna ini, H. Abdulloh tidak hanya menegaskan komitmen pengawasan DPRD terhadap pembangunan infrastruktur, tetapi juga memberi pesan kuat.
“pengabdian tidak selalu harus ditunjukkan di balik meja rapat ber-AC, melainkan di tengah masyarakat yang merasakan langsung dampak kebijakan” tandasnya.
Reporter : Ags