Pamungkasnews.id, Balikpapan, 21 Oktober 2025 – Anggota DPRD Kota Balikpapan Nelly Turuallo, SE, M.E, kembali turun langsung ke tengah masyarakat dalam agenda Reses Masa Sidang I Tahun 2025/2026 yang digelar di Jalan Jokotole Sungai Ampar RT 45, Kelurahan Sumber Rejo, Kecamatan Balikpapan Tengah, Selasa (21/10/2025).
Kegiatan yang berlangsung penuh antusias ini dihadiri sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat, di antaranya Dr. Elis perwakilan dari Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Suryo dari PTMB, Lurah Sumber Rejo, serta perwakilan puluhan warga dari RT 45, RT 57, dan RT 58.
Selain menjadi wadah komunikasi dua arah antara wakil rakyat dan konstituennya, reses kali ini juga menjadi ajang edukasi publik terkait persoalan-persoalan dasar yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat, mulai dari kesehatan, air bersih, hingga persoalan banjir dan infrastruktur lingkungan.
Dalam sesi pembuka, Dr. Elis dari Dinas Kesehatan Balikpapan menyampaikan sejumlah isu penting di bidang kesehatan masyarakat. Ia menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap penyakit Tuberkulosis (TBC) dan Demam Berdarah Dengue (DBD), dua penyakit menular yang masih menjadi ancaman di wilayah Balikpapan.
“Kami mengingatkan agar masyarakat lebih aktif menjaga kebersihan lingkungan, memberantas sarang nyamuk, dan tidak abai terhadap gejala awal TBC,” jelas Elis.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya kepemilikan BPJS Kesehatan sebagai jaminan sosial dasar.
“Masih banyak warga yang belum terdaftar BPJS. Kami harap masyarakat segera mengurus jaminan kesehatan agar bisa memperoleh akses layanan yang lebih mudah saat sakit. Pemerintah telah membuka berbagai jalur pendaftaran, termasuk bagi warga kurang mampu,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Lurah Sumber Rejo turut menyampaikan kondisi aktual di wilayah Jokotole yang hingga kini masih dihadapkan pada dua permasalahan utama, yakni banjir musiman dan sulitnya akses air bersih dari PDAM.
“Wilayah Jokotole ini memang termasuk kawasan rendah yang rawan genangan. Di sisi lain, pipa induk PDAM sudah terpasang, namun air belum bisa mengalir ke rumah warga,” ujarnya.
“Pemerintah kelurahan terus melakukan koordinasi lintas sektor untuk mencari solusi, salah satunya dengan PTMB yang kini menangani persoalan distribusi air bersih di wilayah tersebut” sambungnya.
Menanggapi keluhan warga, Suryo selaku perwakilan PTMB menjelaskan bahwa permasalahan distribusi air di Jokotole bukan terletak pada infrastruktur pipa, melainkan pada keterbatasan ketersediaan air baku yang belum mampu memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat di kawasan Balikpapan Tengah.
“Pipa induk memang sudah ada, namun suplai air baku belum mencukupi. Ini menjadi pekerjaan rumah terbesar kami di PTMB,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa pihaknya tengah merumuskan beberapa strategi penyediaan air, termasuk pemanfaatan Waduk Aji Embung Raden sebagai salah satu sumber pasokan baru.
“Kami juga sedang melakukan peremajaan instalasi pipa utama agar aliran air menjadi lebih stabil dan efisien. Kami mohon kesabaran masyarakat karena semua proses ini memerlukan waktu dan perencanaan matang,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Nelly Turuallo menegaskan bahwa kehadiran pipa induk di wilayah Jokotole merupakan hasil nyata dari perjuangan panjang dan proses politik yang tidak sederhana. Menurutnya, selama puluhan tahun, wilayah Jokotole menjadi kawasan yang “terlupakan” dalam pembangunan infrastruktur air bersih.
“Bertahun-tahun warga Jokotole menantikan aliran air bersih. Alhamdulillah, dengan kehadiran Nelly kita berhasil mewujudkan pemasangan pipa induk. Ini bukan hal kecil, tetapi pencapaian besar bagi wilayah kita,” tegas Nelly disambut tepuk tangan warga.
Politisi perempuan ini menambahkan bahwa perhatian terhadap sektor pendidikan juga menjadi prioritasnya.
“Selain infrastruktur air, kami juga mendorong peningkatan sarana pendidikan. Saat ini sudah ada penambahan gedung sekolah baru di wilayah Balikpapan Tengah untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar,” ungkapnya.
Ada pun keluhan warga yang disampaikan seperti Nursalam, warga RT 45, mengeluhkan pengerukan Sungai Ampal yang tidak dilakukan secara menyeluruh, sehingga bagian hilir sungai mengalami pendangkalan dan menimbulkan banjir saat hujan deras.
“Air sungai yang menuju bendali sering meluap karena bagian bawahnya belum dikeruk. Kami berharap pengerjaannya bisa dilanjutkan,” ujarnya.
Sementara Heri Winarno dari RT 57 mengusulkan agar drainase lingkungan yang sudah keropos segera diperbaiki, sekaligus meminta semenisasi jalan agar mobilitas warga lebih nyaman.
Di sisi lain, perwakilan warga RT 45 juga menyampaikan harapan agar wilayah mereka segera memiliki Posyandu.
“Selama puluhan tahun, kami belum punya posyandu sendiri. Padahal kegiatan balita dan ibu hamil sangat membutuhkan fasilitas itu,” ungkap salah satu warga setempat.
Menjawab berbagai aspirasi tersebut, Nelly Turuallo berkomitmen untuk menampung dan memperjuangkannya dalam forum resmi DPRD Kota Balikpapan.
“Semua usulan baik perbaikan drainase, semenisasi jalan, maupun pembangunan Posyandu akan saya bawa ke DPRD untuk diperjuangkan. Namun perlu dipahami bahwa setiap program membutuhkan proses dan tahapan anggaran,” jelasnya.
Terkait pengerukan Sungai Ampal, Nelly mengakui memang masih ada bagian sungai yang belum tersentuh pekerjaan.
“Saya sudah mencatat masalah ini, dan nanti akan saya koordinasikan dengan dinas terkait agar pengerjaan bisa dilanjutkan secara menyeluruh. Kita lakukan bertahap sesuai kemampuan anggaran,” tegasnya.
Sebelum mengakhiri Nelly Turuallo menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen wakil rakyat dalam menjembatani aspirasi masyarakat dengan pemerintah.
“Reses ini menjadi momentum penting dalam memastikan bahwa pembangunan tidak hanya tersentral di pusat kota, tetapi juga menyentuh wilayah-wilayah pinggiran seperti Jokotole, yang selama ini masih berjuang mendapatkan akses infrastruktur dasar”tuturnya.
“Dengan semangat kolaborasi dan komunikasi terbuka antara masyarakat, pemerintah, dan DPRD, saya harapan dapat mewujudkan Balikpapan yang maju, sehat, dan sejahtera semakin nyata” tandasnya
Reporter : Agus