Pamumgkasnews.id, Balikpapan – Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) terus berkomitmen memberikan akses pendidikan yang merata dan berkualitas bagi seluruh anak di kota di juluki kota minyak ini.
Kepala Disdikbud Balikpapan, Irfan Taufik, memastikan bahwa Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 akan dibuka pada bulan Juli mendatang.
Saat ditemui di Gedung DPRD Balikpapan pada Selasa (3/6/2025), Irfan menjelaskan bahwa saat ini pihaknya tengah menyelesaikan Petunjuk Teknis (Juknis) sebagai pedoman resmi pelaksanaan penerimaan siswa baru.
“Penerimaan kita buka di bulan Juli. Saat ini kami sedang merampungkan juknisnya agar pelaksanaan berjalan lancar dan adil,” ungkap Irfan.
Sebagai bagian dari upaya memperluas daya tampung, tahun ini Balikpapan akan membuka dua Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri baru, yaitu SMPN 27 dan SMPN 28. Kedua sekolah tersebut dirancang untuk menampung lulusan SD, terutama di wilayah dengan kebutuhan sekolah baru.
“Kemungkinan masing-masing sekolah akan menerima sekitar 150 siswa, atau sekitar tiga rombongan belajar,” tambahnya.
Langkah ini sekaligus menjadi jawaban atas tantangan pemerataan pendidikan, di mana setiap anak Balikpapan berhak memperoleh fasilitas belajar yang memadai.
Terkait keterbatasan tenaga pendidik, Irfan menjelaskan bahwa Disdikbud telah menyiapkan strategi pemanfaatan guru yang belum memiliki jam mengajar penuh di sekolah asal untuk turut mengajar di SMP baru.
“Ada beberapa guru yang kurang jam mengajarnya. Nanti mereka bisa dipindahkan ke sekolah baru itu, karena jumlah siswanya juga masih sekitar 100-an orang,” jelas Irfan.
“Selain itu, tahun ini pemerintah daerah juga masih mengandalkan keberadaan tenaga guru honorer dan tenaga bantu sebagai pengisi kekosongan sambil menyiapkan solusi jangka panjang” lanjutnya.
Sebagai bentuk inovasi kebijakan, Irfan mengungkapkan bahwa pihaknya telah berdiskusi dengan Komisi IV DPRD Balikpapan untuk melakukan studi tiru ke DKI Jakarta. Tujuannya adalah mempelajari sistem kontrak kerja individu bagi guru, yang terbukti efektif di ibu kota.
“Kami ingin melihat seperti apa formulasi dan regulasinya. Jika memungkinkan, sistem ini bisa kita adopsi agar pemenuhan guru bisa lebih cepat dan tepat sasaran,” pungkasnya.
Reporter : Oce