PAMUNGKASNEWS.ID, BALIKPAPAN- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Balikpapan melaksanakan rapar kerja daerah (Rakerda) sekaligus pelantikan Pengurus tingkat Kecamatan se-Kota Balikpapan masa khidmat 2023 – 2028.
Kegiatan ini mengusung tema “Peran MUI Dalam Mewujudkan Ibu Kota Negara Yang Berlandaskan Nilai-Nilai Agama dan Budaya Bangsa”, dan dilaksanakan di Hotel Horison Ultima Bandara SAMS Balikpapan, Sabtu, (13/4/2024).
Pelantikan ini dipimpin langsung Ketua MUI Kota Balikpapan Habib Abu Bakar Al-Qadri dan dihadiri oleh Asisten II Setdakot Balikpapan Andi Yusri Ramli mewakili Walikota Balikpapan H. Rahmad Mas’ud, Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kota Balikpapan, Pengurus MUI Kecamatan, para ulama, para habib dan tokoh agama.
Dalam kegiatan ini juga dilaksanakan pelantikan Pergantian Antar Waktu Pengurus MUI Kota Balikpapan masa khidmat 2021 – 2026 sebanyak 7 orang.
Ketua Panitia Pelaksana Hendra Hairuddin mengatakan rapat kerja daerah tersebut diikuti oleh Dewan Pengurus Harian, Pengurus Komisi dan Pengurus MUI Kecamatan se-Kota Balikpapan.
“Rakerda ini untuk mengevaluasi program yang sudah dilaksanakan setahun yang lalu, kemudian kita akan programkan ulang kembali,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini, kata dia, juga akan membahas program yang yang belum terlaksana di tahun sebelumnya untuk segera dilaksanakan
“Kita juga akan membahas agenda yang belum terlaksana untuk segera dilaksanakan di tahun ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua MUI Kota Balikpapan Habib Abu Bakar Al-Qadri menekankan kepada pengurus yang sudah dilantik untuk dapat meningkatkan persatuan dan kesatuan, khususnya di Kota Balikpapan yang saat ini sudah menjadi penyangga Ibu Kota Negara (IKN)
“Kita mendukung keberadaan IKN di Kaltim, apalagi Balikpapan sebagai kota penyangga. Jadi, kita juga harus menjaga persatuan dan kesatuan itu, salah satunya mencegah masuknya aliran-aliran yang tidak sesuai dengan ajaran islam. Karena dengan adanya IKN sudah dipastikan beraneka ragam budaya masuk ke Kota Balikpapan sebagai pintu gerbang IKN,” kata Habib Abu Bakar.
Dia juga mengharapkan setelah pelantikan tersebut seluruh pengurus lebih bertanggung jawab dan lebih inten dalam melaksanakan program MUI di Balikpapan, baik yang sudah berjalan maupun program yang akan dilaksanakan kedepannya.
“Menjaga persatuan dan kesatuan sangat penting dalam kehidupan kita, apalagi Kota Balikpapan terdapat beragam suku, agama dan budaya. Hal itu jangan sampai terpecah belah, apalagi hanya karena kepentingan sesaat. Kita harus saling menjaga persatuan dan kesatuan yang kokoh, perpaduan yang bertautan, keselamatan tanpa kebinasaan, kecintaan tanpa permusuhan, kecocokan tanpa pertentangan. Tentunya berdasarkan pancasila dan UUD 1945,” ujarnya.
Kepala Kemenag Kota Balikpapan Masrivani mengatakan bahwa pihaknya sebagai regulator terhadap kehidupan beragama di Indonesia tidak bisa berjalan dengan sendirinya. Sehingga melalui peran organisasi-organisasi islam mitra kemenag, maka regulasi tersebut dapat berjalan dengan baik.
“Kami menyambut baik rapat kerja daerah MUI ini dalam rangka menjembatani regulasi-regulasi Kemenag kepada masyarakat muslim khususnya di Kota Balikpapan. Mudah-mudahan kita harapkan menghasilkan keputusan-keputusan yang menyentuh kepada masyarakat,” paparnya.
Kata Masrivani, Kota Balikpapan saat ini sudah menjadi pintu gerbang IKN. Sehingga diharapkan identitasnya tetap terjaga menjadi kota yang kondisif dan madinatul iman.
“Jadi, dengan hadirnya IKN ini, agamanya tetap terjaga, tidak ada lagi paham yang sekuler. Inilah tugas dari MUI untuk terus menjaga tauhid dan agama di Kota Balikpapan,” harapnya.
Reporter : Fz