PAMUNGKASNEWS.ID, BALIKPAPAN – Ratusan sopir angkutan kota (Angkot) menggelar aksi protes di depan kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan, Rabu (17/7/2024).
Aksi protes yang dilakukan ratusan supir angkot ini yakni meminta agar dihentikannya operasional Bus Balikpapan City Trans (BCT) lantaran omset penghasilan ratusan sopir angkot semakin menurun, setelah beroperasinya Bus BCT di Balikpapan.
Diwawancarai awak media, salah satu sopir angkota bernama Suhardi mengangap dengan beroperasinya bus BCT dapat mematikam usahanya sebagai sopir angkot.
Ia mengatakan, sejak beroperasinya bus BCT di jalan-jalan Balikpapan membuat pendapatannya berkurang. Bahkan parahnya dalam sehari, pernah mengalami tidak adanya penumpang yang naik kedalam angkot yang dikemudikannya.
“Saya pernah narik angkot, tidak ada satupun penumpang yang naik. Jadi tidak ada penghasilan kami,” katanya.
Masih Suhardi, pendapatan sopir angkot biasanya dalam sehari bisa mencapai 100 ribu rupiah. Dengan membayar setoran kepada pemilik angkot sebesar 70 bahkan 80 ribu dalam sehari.
Beberapa hari belakangan ini banyak warga yang lebih memilih naik Bus BCT, dikarenakan gratis hingga 3 bulan kedepan selama uji coba. Tentu ini berpengaruh dengan penghasilan sopir angkot.
“Kami juga mempertanyakan, kenapa Bus BCT yang memiliki Plat Luar Daerah, bukan Plat Kalimantan Timu (Kaltim) kok bisa beroperasi di Balikpapan,” tanya Suhardi.
“Sedangkan kami, pengurisan KIR saja kadang lammpu belakang tidak berfungsi saja, kami harus di suruh perbaiki dulu,” sambungnya.
“Jadi bagaimana kalau angkot Balikpapan menggunakan Plat DD, Apakah bisa juga beroperasi di Balikpapan,” pungkasnya.
Reporter : Rel