Balikpapan

Kecewa Sistem PPDB, Puluhan RT Graha Indah, ramai-ramai Gerudukan ke SMKN 6 Balikpapan

Balikpapan, pamungkasnews.id – Puluhan orang beramai-ramai mendatangi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 6 Balikpapan yang berlokasi di Km 9 Kelurahan Graha Indah, Balikpapan Utara, Senin, 5/7/2021.

Mereka datang untuk melayangkan protes terhadap Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) lantaran calon siswa yang notabene dilingkungan SMKN 6 tidak diterima dalam proses seleksi penerimaan siswa tahun ajaran 2021/2022.

Pertemuan Ketua RT Se- Kelurahan Graha Indah Dengan Kepala Sekolah SMKN 6

Mereka geram lantaran banyak calon siswa dari lingkungannya yang tidak diterima di sekolah itu dan justru yang diterima banyak berasal dari luar zona.

Puluhan orang yang  mendatangi SMKN 6 tersebut adalah para Ketua RT Kelurahan Graha Indah. Mereka datang mewakili warga dilingkungannya masing-masing untuk memprotes calon siswa yang tersisihkan dalam PPDB.

Kedatangan mereka merupakan yang kedua kalinya, setelah sebelumnya juga telah di adakan pertemuan dengan pihak sekolah pada Rabu 30/6/2021.

Dalam pertemuan pertama yang difasilitasi oleh Wakil Kepala sekolah SMKN 6 juga belum menemui titik terang, sehingga di adakan pertemuan yang kedua.

Dalam pertemuan yang kedua ini, diperkirakan sebanyak 70 Ketua RT  yang datang mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian dari Polsek Balikpapan Utara dan Polresta Balikpapan.

Pertemuan ini dihadiri oleh Kepala Sekolah SMKN 6 Balikpapan, Nengti, S.Pd, Wakil Kepala Sekolah, Haris, anggota DPRD Balikpapan, Taufik Qul Rahman, Ketua LPM Kelurahan Graha Indah, Syarifuddin Oddang, Lurah Graha Indah, Satrio.

Kepala Sekolah SMKN 6, Nengti,S.Pd. Saat di Temui Wartawan, Enggan Memberikan Keterangan

Dalam pertemuan ini, seluruh Ketua RT yang hadir meminta kebijakan pihak sekolah untuk memberikan kuota bagi calon siswa yang bertempat tinggal dilingkungan Graha Indah.

Dari pertemuan sebelumnya, puluhan Ketua RT tersebut mengajukan sebanyak 128 calon siswa untuk bisa masuk di sekolah tersebut.

Namun dalam pertemuan yang kedua ini, pihak sekolah menawarkan jumlah kuota hanya untuk 18 calon siswa.

Penawaran dari pihak sekolah tersebut langsung ditolak oleh seluruh Ketua RT. Sebab, jauh dari yang mereka harapkan.

Pertemuan pun tetap menemui jalan buntu, selanjutnya masih menunggu keputusan dari Dinas Pendidikan Provinsi Kaltim.

Ketua LPM Kelurahan Graha Indah Syarifuddin Oddang saat dikonfirmasi awak media terkait persoalan tersebut menyampaikan, kedatangan warga di SMKN 6 mewakili warganya masing-masing. Mereka menuntut agar calon siswa yang tidak lolos seleksi diberikan kebijakan untuk bisa diterima sekolah.

“Dalam pertemuan ini dari pihak sekolah hanya menawarkan 18 calon siswa yang dapat tertampung, sedangkan dari masyarakat dan perwakilan RT dari Kelurahan Graha Indah meminta lebih dari itu. Sehingga dalam pertemuan ini tetap menemui jalan buntu”, kata Oddang sapaan akrab Syarifuddin Oddang.

Menurut Oddang, pertemuan tersebut menemui jalan buntu lantaran tidak di hadiri oleh pihak Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur yang dapat memberikan keputusan terkait persoalan tersebut.

“Pertemuan ini masih buntu, belum ada titik terang. Karena tidak ada pihak pengambil keputusan dalam hal ini Dinas Pendidikan Provinsi Kaltim. Sebenarnya kemarin saya sudah meminta untuk mendatangkan Dinas Pendidikan Provinsi, karena mereka yang punya kewenangan untuk mengambil suatu keputusan, tapi ini tidak ada”, ungkapnya.

Oddang yang juga anggota DPRD Kota Balikpapan ini mengatakan, pihaknya juga meminta pihak sekolah untuk terbuka soal kuota dalam PPDB.

“Kita juga minta pihak sekolah agar terbuka terhadap jumlah kuota di SMKN 6. Kalaupun tidak mungkin tertampung semua, tapi mekanisme itu dijalankan yang benar. Terbuka saja lah, berapa kuota sebenarnya untuk menampung siswa”, katanya.

Oddang menyampaikan, terkait persoalan tersebut pihaknya besok, Selasa, 6/7/2021 bersama perwakilan warga akan mendatangi Dinas Provinsi Kaltim untuk melakukan komunikasi lebih lanjut terkait persoalan tersebut.

 “Besok saya bersama perwakilan warga akan mendatangi Dinas Pendidikan Provinsi Kaltim, tentunya kedatangan kami kesana untuk mencari solusi, karena di Provinsi yang bisa ngambil keputusan”, terangnya.

Menyikapi persoalan tersebut, Kepala Sekolah SMKN 6 Nengti, S.Pd saat dikofirmasi awak media usai pertemuan tersebut enggan berkomentar alias bungkam.

Reporter : Fauzi

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

59 − 57 =

Back to top button
×