Balikpapan, Pamungkasnews.id – Pendemi Covid-19 yang melanda kota Balikpapan, membuat ancaman krisis multidimensi dikota Beriman Ini, Persoalan yang bermula dari sektor kesehatan meluas pada lemahnya sektor prekonomi hingga sosial. Tak ada pilihan, selain bergerak bersama untuk mengantisipasi dampak yang timbul akibat pandemi.
Berbagai terobosan telah dilakukan dalam menanggulangi lemahnya sektor prekonomian yang ditimbulkan dari Pandemi Covid – 19, salah satunya dengan meningkatkan ketahanan pangan, seperti membudidayakan Ikan Lele dan Sayuran dalam media Ember Air.
Langkah ini pun telah dilakukan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Sungai Nangka, Balikpapan Selatan, dalam meningkatkan ketahan pangan ditengah Pandemi Covid-19, yang masih sulit dihentikan.
LPM Sungai Nangka Memperkenalkan Program Budidaya Lele Dalam Ember(Bude) dan sekaligus memberikan pelatihan – pelatihan kepada warga terkhusus warga Kelurahan Sungai Nangka terkait Budidaya tersebut, kegiatan ini digelar di aula Kelurahan Sungai Nangka, Selasa (26/1/2021).
Dalam pemaparannya Legiyem MM yang merupakan mitra kerja dari Dinas Pangan, Pertanian dan Peikanan menjelaskan budidaya ikan dalam ember merupakan metode budidaya yang sangat hemat dan mudah.
Bukan itu saja, dalam budidaya lele dalam ember, masyarakat juga bisa sekaligus menanam sayuran seperti kangkung akar, sawali, dan lainya yang menjadi tempat budidaya lele tersebut dengan menggunakan media gelas plastik dan erang sisa pembakaran.
“Disini kita dapat dua manfaat sekaligus, ikannya kita bisa dapat, sayurannya juga kita dapat,” ungkapnya
Legiyam atau yang karib disapa Egi ini juga menjelaskan dalam setiap ember yang berkapasitas 70 liter dapat menampung sebanyak 60 ekor bebit lele.
Selain itu, dirinya juga menjelaskan selama budidaya lele yang berumur satu bulan, pakan yang digunakan khusus yakni jenis pakan PF 1000. Namun, jika sudah besar jenis pakan yang digunakan berbeda yakni jenis PF-611.
“Perlu diperhatikan, selama proses budidaya lele, kondisi air bisa diganti secara rutin minimal 14 hari,” jelasnya
Masa panennya sendiri sekitar 3 bulan untuk ikan lele, sedangkan untuk sayur kangkung bisa dipanen setelah 14 hari. Namun setelah dipanen sekali dapat dipanen kembali setelah 8 hari kemudian.
“Kenapa saya disini memilih sayuran kangkung, karena kangkung prosesnya mudah dan hasilnya cukup bagus. Bisa saja menggunakan sayuran yang hidup di air seperti Genjer, Bawang Prai dan yang lainnya. Hanya saja agak sedikit sulit,”terangnya.
Ketua LPM Sungai Nangka Parlindungan Sihotang yang juga merupakan anggota DPRD Kota Balikpapan mengatakan, kegiatan ini untuk memberikan pelatihan dan penyuluhan bagi masyarakat tentang budidaya ikan lele dirumah tangga.
“Program ini merupakan salah satu program LPM Sungai Nangka yang sudah dicanangkan ditahun 2020, hanya saja terkendala dengan pandemi covid-19, maka dilakukan secara bertahap”katanya.
Parlin menuturkan kegiatan hari ini sebagai uji coba dalam meningkatkan ketahanan pangan ditengah pandemi Covid -19 yang masih menyelimuti kota Balikpapan, untuk itu hanya diberikan kepada perwakilan warga di Tiga RT.
“Hari ini kita berikan untuk Tiga RT, yakni RT 03 Gn Bakaran, RT 10 Sungai Nangka dan RT 30, sebagai uji coba ketahanan pangan dirumah masing-masing. Semoga lebih bisa dimanfaatkan untuk keluarga,” jelasnya.
Ketua LPM Sungai Nangka juga menjelaskan bahwa Visi dari program ini untuk membantu rumah tangga yang terdampak akibat Pendemi Covid -19.
“Semoga dengan program ini, bisa sedikit meringankan beban mereka, ya.. paling tidak untuk konsumsi sehari-hari”bebernya.
Parlin menambahkan, kedepan program ini akan terus dipantau. Jika program ini berkembang dan berjalan dengan baik dirinya berharap setiap RT bisa mendapatkan program budidaya ikan lele tersebut.
“Selama program ini berjalan nantinya, akan diawasi oleh bagian ekonomi kreatif yang akan melakukan peninjauan secara berkala tentang perkembangbiakan budidaya ikan lele, sekaligus memberikan masukan terkait hal-hal yang belum dikuasai selama proses budidaya”pungkasnya.
Wartawan : ag