Pamungkasnews.id, BALIKPAPAN – Harapan masyarakat Balikpapan Barat untuk memiliki pasar tradisional yang layak dan modern tampaknya segera terwujud.
Sekretaris Komisi II DPRD Kota Balikpapan, Taufik Qul Rahman, memastikan proyek pembangunan Pasar Inpres Kebun Sayur akan tetap berjalan, meski daerah tengah menghadapi penyesuaian anggaran akibat imbas dari Transfer ke Daerah (TKD).
Menurut Taufik, meskipun terjadi pemotongan dana dari pemerintah pusat, pembangunan pasar tetap menjadi prioritas daerah.
“Memang anggaran kita masih dalam penyesuaian karena imbas TKD cukup besar. Tapi mudah-mudahan tetap terlaksana. Ini sudah jadi perhatian bersama antara Komisi II, Banggar, dan pemerintah kota,” ujarnya, Rabu (15/10/2025).
Ia menjelaskan, proyek revitalisasi Pasar Inpres Kebun Sayur bukan sekadar renovasi, melainkan pembangunan ulang secara menyeluruh. Anggarannya mencapai sekitar Rp60 miliar, termasuk penataan area penampungan sementara bagi pedagang.
“Bangun baru, bukan renovasi. Dibongkar total termasuk pasar penampungnya. Anggarannya kurang lebih 60 miliar lebih,” jelasnya.
Politisi asal Balikpapan Barat itu menegaskan, pembangunan pasar ini sudah melalui tahap lelang dan masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Wali Kota Balikpapan.
Ia pun bersyukur karena proyek ini mendapat perhatian langsung dari pemerintah daerah dalam hal in Wali Kota Balikpapan, H Rahmad Mas’ud SE.
“Alhamdulillah, ini juga masuk dalam visi dan misi wali kota. Sebagai putra daerah, saya tentu akan terus memperjuangkan agar pasar kebanggaan warga Balikpapan Barat ini bisa segera rampung,” katanya.
Selain menjadi pusat ekonomi rakyat, Pasar Inpres Kebun Sayur juga dinilai memiliki nilai historis dan kultural sebagai ikon pasar tua Balikpapan. Karena itu, Taufik berharap pembangunan nantinya tidak hanya memperhatikan aspek fungsional, tapi juga estetika dan karakter lokal.
“Kita ingin pasar ini tetap punya ciri khas Balikpapan. Dibangun modern tapi tetap mempertahankan nuansa lamanya, seperti Pasar Beringharjo di Jogja atau Pasar Klewer di Solo. Bagian dalamnya rapi, tapi ikon lamanya tetap dijaga,” tuturnya.(*/adv)
Penulis : Riel