Temukan Tiga Titik Baru Rawan Longsor, BPBD Balikpapan Ingatkan Masyarakat Tetap Waspada

- Jurnalis

Sabtu, 24 September 2022 - 04:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PAMUNGKASNEWS.ID, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), terus mengingatkan kepada warga Kota Balikpapan terkait cuaca ektrem yang menyelimuti Kota Balikpapan.

Untuk itu, warga Balikpapan tetap berhati-hati dan waspada terjadinya bencana alam seperti longsor, banjir termasuk pohon tumbang.

Kepala BPBD Balikpapan Silvi Rahmadina menyampaikan terdapat tiga titik baru rawan longsor yang ditemukan setelah BPBD melakukan pendataan. Untuk itu, diminta masyarakat harus berhati-hati.

Berdasarkan data pada tanggal 26 Agustus 2022, kejadian yang baru berada di Klandasan Ilir RT 42 Kecamatan Balikpapan Kota, kemudian di Kecamatan Balikpapan Selatan Jalan Pelita RT 12 dan di Kecamatan Balikpapan Utara di Batu Ratna Km 11. “Itu yang baru,” ucapnya kepada awak media, Jumat (23/9/2022).

Selain itu juga, BPBD Kota Balikpapan memiliki data untuk wilayah Kecamatan Balikpapan Timur terdapat tiga titik rawan genangan banjir. Sedangkan, di Kecamatan Balikpapan Selatan terdapat 31 titik rawan banjir dan longsor.

Selanjutnya, Kecamatan Balikpapan Tengah terdapat 6 RT yang rawan banjir dan longsor sebanyak 5 RT. Kecamatan Balikpapan Kota terdapat 16 RT titik rawan banjir dan 6 RT rawan longsor dan Kecamatan Balikpapan Barat terdapat 2 RT yang biasanya terjadi banjir rob.

Baca Juga :  Maxim Gelar “English Brain Game” Pertama di Balikpapan, Tantang Pelajar Asah Kemampuan Bahasa Inggris dan Kesadaran Lalu Lintas

Pihaknya masih melakukan upaya pendataan daerah-daerah yang dianggap rawan terjadi bencana, dengan menggunakan dua jenis data, yaitu data kajian dan data intensitas kejadian.

Sesuai standarnya, data kajian dilakukan updating data setiap 5 tahun sekali. Namun, bisa dilakukan dalam kurun waktu dua tahun, apabila ada kejadian luar biasa atau data baru.

Berdasarkan data BMKG Kota Balikpapan pada bulan September, lanjutnya curah hujan di Balikpapan tergolong tinggi. Untuk itu, pihaknya menurunkan satuan tugas yang disiagakan selama 24 jam dalam beberapa shift, untuk dapat memonitor apabila ada laporan kejadian darurat yang diakibatkan bencana alam.

Bukan saja personil dari BPBD, tapi tim SAR dan tim lainnya tetap siaga dan saling bahu membahu untuk memberikan bantuan bencana. “Kami juga mengimbau masyarakat yang tinggal di perbukitan wajib meningkatkan kewaspadaannya, sebab dampak bencana tanah longsor ini sangatlah berbahaya,” terangnya.

Seperti diketahui ciri tanah di Balikpapan ini berpasir dengan kontur yang berbukit-bukit, ketika curah hujan tidak tinggi saja dapat berbahaya. Setidaknya 85 persen pemukiman penduduk yang rawan bencana berada di perbukitan.

Baca Juga :  Persiapan Pelantikan 2.343 Pegawai P3K oleh Pemkot Balikpapan pada April 2025

“Perlu diwaspadai. Kewaspadaan sangat perlu, terlebih lagi musim-musim hujan seperti sekarang ini, longsor termasuk pohon tumbang,” sebutnya.

Berdasarkan data yang dihimpun BPBD Kota Balikpapan, titik rawan longsor di Balikpapan tersebar di Kecamatan Balikpapan Kota, Balikpapan Selatan, Balikpapan Tengah dan Balikpapan Barat. Rata-rata terletak di kawasan pemukiman padat penduduk dan kawasan perbukitan.

Di tingkat kelurahan yang rawan longsor adalah Prapatan, Karang Jati, Karang Rejo, Gunung Sari Ilir, Gunung Sari Ulu, Telaga Sari, Gunung Bahagia, Sungai Nangka, Mekarsari, Sepinggan Raya dan kawasan perbukitan lainnya.

“Hasil pemetaan wilayah rawan longsor ini telah kami teruskan ke kelurahan setempat, agar juga menjadi perhatian,” imbuhnya.

Silvi mengimbau kepada seluruh masyarakat agar menggencarkan kegiatan gotong royong dalam hal membersihkan saluran drainase di pemukiman masing-masing. Dengan drainase yang bersih dan tidak tersumbat, maka aliran air hujan akan lancar dan tidak mengakibatkan banjir dan longsor karena drainase tidak tersumbat.

Walaupun demikian, ada beberapa wilayah yang biasanya terjadi banjir, namun kemarin tidak banjir, yang dikarenakan siklus yang dapat terulang bisa empat atau 5 tahun sekali daerah tersebut banjir kembali.

Reporter : NKE

Berita Terkait

Maxim Gelar “English Brain Game” Pertama di Balikpapan, Tantang Pelajar Asah Kemampuan Bahasa Inggris dan Kesadaran Lalu Lintas
Persiapan Pelantikan 2.343 Pegawai P3K oleh Pemkot Balikpapan pada April 2025
Semangat Kebersamaan di RT 026, Nonton Bareng Timnas Indonesia vs Bahrain di Bulan Ramadan
Lurah Batu Ampar Sebut Safari Ramadhan di Kelurahan Batu Ampar, Mempererat Ukhuwah Islamiyah dan Membangun Kerukunan Sosial
Dalam Kegiatan Safari Ramadhan Wakil Wali Kota Balikpapan Ajak Masyarakat Pererat Silaturahmi dan Makmurkan Masjid di Bulan Ramadan
Proyek Bendali Ampal Hulu, Inisiatif Pemerintah Kota Balikpapan untuk Mengatasi Banjir
DLH Balikpapan Siapkan Langkah Cerdas Atasi Lonjakan Sampah Ramadan dan Lebaran
Safari Ramadhan Pemkot Balikpapan, Membangun Kota Global dengan Semangat Kebersamaan
Berita ini 12 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 16 April 2025 - 18:00 WIB

Maxim Gelar “English Brain Game” Pertama di Balikpapan, Tantang Pelajar Asah Kemampuan Bahasa Inggris dan Kesadaran Lalu Lintas

Rabu, 26 Maret 2025 - 23:36 WIB

Persiapan Pelantikan 2.343 Pegawai P3K oleh Pemkot Balikpapan pada April 2025

Selasa, 25 Maret 2025 - 23:34 WIB

Semangat Kebersamaan di RT 026, Nonton Bareng Timnas Indonesia vs Bahrain di Bulan Ramadan

Jumat, 14 Maret 2025 - 02:00 WIB

Lurah Batu Ampar Sebut Safari Ramadhan di Kelurahan Batu Ampar, Mempererat Ukhuwah Islamiyah dan Membangun Kerukunan Sosial

Kamis, 13 Maret 2025 - 22:32 WIB

Dalam Kegiatan Safari Ramadhan Wakil Wali Kota Balikpapan Ajak Masyarakat Pererat Silaturahmi dan Makmurkan Masjid di Bulan Ramadan

Berita Terbaru