Balikpapan, Pamungkasnews.id – Covid-19 kembali meregang nyawa, kali ini dalam waktu satu jam dua nyawa melayang akibat terinfeksi virus mematikan tersebut. Dua orang ini merupakan bapak dan anak warga Kelurahan Batu Ampar, Balikpapan Utara meninggal dunia saat menjalani isolasi selama 14 hari di Rumah Sakit Umum Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan pada Senin, 14/6/2021.
Informasi yang berhasil dihimpun media ini dari tokoh masyarakat Batu Ampar, Budi Santoso, menyampaikan warga yang terinfeksi di wilayah tersebut terdapat tiga orang.
Ketiganya merupakan satu keluarga suami istri dan anaknya, namun saat menjalani isolasi mandiri bapak dan anaknya tersebut di Rumah Sakit Kanudjoso Djatiwibowo, sedangkan istrinya menjalani isolasi mandiri di rumah.
Selama menjalani isolasi mandiri 14 hari di rumah, istrinya tersebut telah dinyatakan negatif. Sedangkan suami dan anaknya meninggal dunia di Rumah Sakit tepat di hari ke 14 saat menjalani isolasi.
“Pertama kami dapat kabar anaknya meninggal dunia yang usianya masih berumur 23 tahun pada pukul 05.00 Wita. Satu jam kemudian di susul bapaknya yang sudah berusia 51 tahun juga meninggal dunia pada pukul 06.00 Wita”, tutur Budi Santoso.
Ditambahkan, satu keluarga yang positif Covid-19 tersebut, kata Budi Santoso, ada tiga orang termasuk sang istri. Namun sang istri di isolasi di rumah, diketahui saat ini sang istri sudah negatif Covid-19.
“Yang meninggal hanya suami dan anaknya”, ujarnya.
Sementara itu Lurah Batu Ampar, Mardanus, saat di konfirmasi media ini membenarkan kejadian tersebut. Ia menyampaikan dua warganya yang telah meninggal dunia akibat terinfeksi Covid-19 telah di makamkan di Km. 15 oleh tim gugus tugas Covid-19 Kota Balikpapan.
“Kami menghimbau kepada seluruh warga di Kelurahan Batu Ampar untuk meningkatkan kembali protokol kesehatan (Prokes). Selama ini mungkin masyarakat sudah merasa jenuh karena sudah setahun lamanya menghadapi wabah Covid-19, sehingga mungkin prokesnya kurang di perhatikan”, ucapnya.
Menurut Mardanus, selama dua minggu terakhir pihaknya telah mengevaluasi dan terjadi peningkatan yang cukup menghawatirkan di Kelurahan Batu Ampar.
“Saya juga telah mendapatkan laporan dari tim tracer kelurahan yang di koordinir oleh pihak Puskesmas, mereka rutin bergerak menelusuri kasus-kasus Covid-19, saat ini kita harus betul-betul extra bersama warga untuk sama-sama memerangi Covid-19. Kalau tidak, saya khawatir bisa terjadi peningkatan lagi seperti sebelumnya”, kata Mardanus.
“Tim tracer saat ini masih mencari orang-orang yang kontak langsung dengan warga yang terinfeksi dan sudah meninggal itu. Begitu nanti orang yang kontak langsung dengan yang bersangkutan sudah di dapat semua, maka datanya akan langsung dikirim ke Puskesmas untuk dilakukan Swab. Saat ini dari 10 orang yang sudah di data ternyata ada tiga orang yang dinyatakan positif”, ungkapnya.
Hingga saat ini, kata Mardanus, sudah terdapat empat kasus Covid-19 terjadi dalam klaster keluarga.
“Kasus dalam keluarga cukup berbahaya, karena jika satu terinfeksi maka bisa menyebar kepada keluarga yang lainnya. Maka dari itu kita akan terus ingatkan warga agar jangan lengah terhadap Prokes jika beraktivitas diluar rumah”, terangnya.
Mardanus mengatakan, pihaknya akan menekankan kembali kepada warga untuk menghindari kegiatan-kegiatan yang dapat menyebabkan kerumunan, terutama dari Prokes agar tetap di jaga.
“Karena dalam dua minggu ini kenaikan kasus positif Covid-19 di Kelurahan Batu Ampar sangat signifikan. Bayangkan dalam beberapa hari saja kasus Covid-19 dari jumlah 14 kasus naik menjadi 31 kasus. Naik 100 persen, kasus ini harus menjadi perhatian kita bersama”, beber Mardanus.
“Kita akan kembali menggalakkan penyemprotan disenfektan di lingkungan RT, terutama disekitar rumah warga yang terinfeksi termasuk di tempat-tempat ibadah”, pungkasnya.
Terpisah, Duta Masker Balikpapan Kasmadi saat dikonfirmasi media ini menyampaikan bela sungkawa terhadap dua warga yang merupakan satu keluarga meninggal karena terinfeksi Covid-19.
Kasmadi yang juga ketua RT 09 di Kelurahan Baru Ampar ini mengatakan, kejadian yang di alami korban Covid-19 tersebut diduga kurangnya disiplin terhadap Prokes dalam beraktivitas sehari-hari.
“Kita sama-sama tahu wabah Covid-19 ini belum berakhir, terkadang masker di abaikan oleh warga. Disiplin Prokes itu penting untuk keselamatan kita bersama, jadi jangan pernah di abaikan termasuk sering mencuci tangan dan menghindari kerumunan”, ucap Kasmadi saat ditemui media ini usai mengingatkan warga agar tetap disiplin Prokes di sekitar dilingkungan Batu Ampar dengan ditemani pengeras suara.
Menurut Kasmadi, kematian itu memang telah di atur oleh yang maha kuasa, tapi waspada juga sangat penting dilakukan. Sebab, virus Covid-19 cara menularnya tidak terlihat.
“Jika sudah kena satu, pasti akan menular ke yang lainnya. Oleh karenanya warga sebaiknya tetap patuhi Prokes dalam setiap aktivitas apapun diluar rumah. Mencegah tetap lebih baik dari pada mengobati, dari pada terinfeksi kemudian mati lebih baik kita menghindari. Untuk menghindari penularan itu, sebaiknya warga tetap patuhi Prokes”, pesan Kasmadi.
Untuk mengantisipasi peningkatan Covid-19 di Batu Ampar, Kasmadi menyebut pihaknya bersama warga dan Kelurahan akan melakukan penyemprotan disenfektan dilingkungan dan memperketat PPKM Mikro.
“Ketua RT juga harus pro aktif dalam menyampaikan disiplin Prokes kepada warganya. Kemudian mengaktifkan kembali posko penanganan Covid-19 di setiap lingkungan RT dan dilakukan pengetatan”, pintanya.
Kasmadi juga menyampaikan terhadap pemerintahan yang baru saat ini, pihaknya berharap untuk memperhatikan betul-betul wabah Covid-19. Untuk bisa mengantisipasi agar tidak kembali meningkat di Kota Balikpapan.
“Persoalan Covid-19 itu jangan di anggap enteng, jangan di anggap biasa. Harus bisa memperketat seperti yang dilakukan oleh pemimpin sebelumnya, dan aparat keamanan pun tetap harus di libatkan seperti TNI-Polri”, tutup Kasmadi.
Reporter : Fauzi