PAMUNGKASNEWS.ID, BALIKPAPAN-Dalam rangkaian kegiatan peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke XXXIX tahun 2022. Puluhan Kapal Sandeq yang datang dari Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) tiba di Pantai Manggar Segarasari Kota Balikpapan, pada hari Rabu (7/9/2022).
Kapal Sandeq yang membawa Pj Gubernur Sulawesi Barat Akmal Malik bersama Bupati Seluruh Sulbar disambut Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud, Pangdam VI/Mulawarman Mayor Jenderal TNI Tri Budi Utomo, Forkopimda Balikpapan, Ketua DPRD Balikpapan H Abdulloh dan seluruh Pejabat lingkungan Pemkot Balikpapan.
Wali Kota Balikpapan mengucapkan selamat datang kepada seluruh pejabat Sulbar yang tiba di Kota Balikpapan. kehadiran pejabat Seluruh Sulbar bisa menjalin kerja sama, bukan hanya di dunia kelautan tetapi juga di bidang ekonomi bisa dapat terjalin. Apalagi semua komoditas logistik di Kota Balikpapan datang dari Sulbar dan Sulawesi Selatan.
“Kita dapat bersinergi untuk membangun Kalimantan Timur, khususnya mensukseskan Ibu Kota Negara Baru di Kaltim,” ucapnya.
Rahmad menuturkan kepada masyarakat Balikpapan agar dapat belajar dari para pesadeq ini yang berani mengarungi lautan, penuh dengan rasa keberanian.
“Ini mengandung nilai filosofi yang luar biasa. Kita harus berani menghadapi tantangan hidup, jangan pernah mundur dan jangan pernah kata menyerah,” serunya.
Ditempat yang sama, Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Balikpapan yang telah menyambut kedatangan rombongan Kapal Sandeq dari Sulbar.
“Kami bersyukur maha karya maritim Indonesia dalam bentuk sandeq ini betul-betul bisa dilestarikan seterusnya,” terangnya.
Dengan adanya Kapal Sandeq ini, Indonesia bangga bahkan seluruh Dunia bangga, bahwasanya dunia ini masih memiliki kapal seperti ini yang mengandalkan angin untuk berlayar. Pasalnya, saat ini kapal berlayar menggunakan energi.
“Saya ingin Indonesia belajar dari sandeq, dia bisa melayari lautan yang luas dengan mengandalkan angin saja dan tenaga. Ini filosofi yang bagus bagi kita bersama. Semoga filosofi sandeq ini bisa mewarnai kehidupan kita sehari-hari,” paparnya.
Akmal berharap festival sandeq ini tidak hanya saat ini saja tetapi akan menjadi even tahunan. Walaupun nantinya pelayaran tidak melalui Sulbar ke Balikpapan, tetapi dengan model segitiga, karena pelayarannya cukup rawan.
“Kita mengedepankan keselamatan para pesadeq,” katanya.
Sementara itu, salah seorang koordinator Kapal Sandeq Nadir mengungkapkan rasa senangnya berada di Kota Balikpapan. Meskipun ini pertama kalinya datang ke Balikpapan dengan menggunakan Kapal Sandeq.
“Ini menjadi tantangan walaupun cuaca buruk kita tetap ikut, karena merasa senang,” tuturnya.
Seperti diketahui, Kapal Sandeq berangkat dari Tanjung Silopo-Pantai Banggae-Pantai Palipi-Pantai Deking dan Pantai Manakarra. Selanjutnya, menuju Pulau Ambo dan Pulau Salissingan atau Mamuju dan berakhir di Pantai Manggar Balikpapan.
Penyambutan rombongan Sulbar di lakukan dengan ritual Maromba Passandeq atau menyambut Passandeq, dengan musik tetabuhan khas Manggar dan tiupan terompet dari kerang saat tiba di Kota Balikpapan, dengan di tandu dan membawa hasil bumi dan air suci mandar dari sumur di Masjid Imam Lapeo.
Reporter : NKE