Warga Kesulitan Ubah Status Tanah di Graha Indah, Oddang : Buruknya Adiministrasi Milik Pemkot

- Jurnalis

Jumat, 17 Oktober 2025 - 10:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pamungkasnews.id, BALIKPAPAN – Anggota Komisi III DPRD Kota Balikpapan, Syarifuddin Oddang, menyoroti lemahnya sistem administrasi pemerintahan di Kota Balikpapan yang dinilai belum terintegrasi dengan baik.

Kondisi ini, menurutnya, berdampak langsung pada pelayanan publik, terutama di wilayah Balikpapan Utara.

Politikus dari daerah pemilihan Balikpapan Utara itu mengungkapkan buruknya administrasi di tingkat Kelurahan terjadi setelah adanya keluhan warga Kelurahan Graha Indah yang kesulitan mengurus peningkatan status tanah dari Hak Guna Bangunan (HGB) menjadi sertifikat hak milik (SHM).

Oddang menjelaskan, persoalan tersebut muncul karena data administrasi antara Kelurahan Graha Indah dan Kelurahan Batu Ampar tidak tersinkronisasi dengan baik sejak pemekaran wilayah dilakukan.

Baca Juga :  PB1 Resmi Bertransformasi Jadi PBJT, DPRD Minta Pengusaha Hiburan Segera Sesuaikan

“Graha Indah ini dulunya hasil pemekaran dari Batu Ampar. Tapi kenapa saat pemekaran, dokumen administrasinya tidak diselesaikan secara tuntas?” ujar Oddang dengan nada kecewa, Jumat (16/10/2025).

Ia menilai kondisi itu mencerminkan lemahnya tata kelola administrasi di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan. Padahal, pelayanan publik seharusnya hadir untuk mempermudah masyarakat, bukan menambah persoalan.

“Kalau seperti ini, artinya sistem administrasi Pemkot Balikpapan masih buruk. Warga jadi korban karena sulit mengurus status tanahnya,” tegasnya.

Baca Juga :  Perkuat Perlindungan Anak, Iwan Wahyudi Dorong Digitalisasi Kartu Identitas Anak

Oddang mendesak Pemkot, melalui Dinas Pertanahan dan perangkat kelurahan terkait, segera menelusuri dan membenahi data administrasi wilayah hasil pemekaran, agar persoalan serupa tidak terus berulang di kemudian hari.

Selain itu, ia menilai digitalisasi dan integrasi data antarinstansi menjadi kebutuhan mendesak agar pelayanan publik di Balikpapan berjalan cepat, transparan, dan efisien.

“Sudah saatnya Pemkot berbenah. Pelayanan publik itu harus modern dan terintegrasi. Jangan sampai masyarakat terus dirugikan karena lemahnya sistem,” tutupnya.(*)

Penulis : Riel

Berita Terkait

Reses Laisa Hamisah di Sepinggan Baru, Warga Terima Kasih Realisasi Pemasangan PJU dan Keluhkan Jalan Berlubang
Wisata Kuliner Baru Ilir Terus Berbenah, Taufik: Jadi Sentra Ekonomi Baru Balikpapan Barat
DPRD Dorong Kader Posyandu Dapatkan Honor Resmi, Tekankan Pentingnya Sertifikasi dan Pembenahan Data
Menteri Pariwisata Akan Berkunjung ke Pasar Pringgondani, Suriani Dorong Kesiapan Perbaikan Insfrastruktur
Reses Hj. Iim di Karang Rejo Diwarnai Curhatan Warga Soal Bantuan Tak Tepat Sasaran dan Posyandu Tanpa Insentif
PB1 Resmi Bertransformasi Jadi PBJT, DPRD Minta Pengusaha Hiburan Segera Sesuaikan
Reses di Perumahan Regency, Budiono Dibanjiri Usulan Fasum dari 11 RT 
Yusri Desak Dishub Tempatkan Petugas Rutin di Simpang Muara Rapak: Jangan Tunggu Kecelakaan Terjadi Baru Bertindak
Berita ini 12 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 21 Oktober 2025 - 08:21 WIB

Reses Laisa Hamisah di Sepinggan Baru, Warga Terima Kasih Realisasi Pemasangan PJU dan Keluhkan Jalan Berlubang

Senin, 20 Oktober 2025 - 18:05 WIB

Wisata Kuliner Baru Ilir Terus Berbenah, Taufik: Jadi Sentra Ekonomi Baru Balikpapan Barat

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:36 WIB

DPRD Dorong Kader Posyandu Dapatkan Honor Resmi, Tekankan Pentingnya Sertifikasi dan Pembenahan Data

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:18 WIB

Menteri Pariwisata Akan Berkunjung ke Pasar Pringgondani, Suriani Dorong Kesiapan Perbaikan Insfrastruktur

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:10 WIB

Reses Hj. Iim di Karang Rejo Diwarnai Curhatan Warga Soal Bantuan Tak Tepat Sasaran dan Posyandu Tanpa Insentif

Berita Terbaru