Pamungkasnews.id, Balikpapan – Kampanye dialogis Rahmad – Thohari dilaksanakan di RT. 27 dan 28 di Jalan Indrakilla, Gunung Samarinda Baru, Balikpapan Utara, Senin, 22/11/2020 malam.
Kampanye yang dihadiri sekitar 50 warga dan kaum milenial Guyub Rukun ini tampak antusias menyimak penyampaian visi misi pasangan calon (Paslon) yang disampaikan oleh Abdulloh, Ketua Koordinator koalisi partai pemenangan Rahmad – Thohari di Pilkada Balikpapan 9 Desember 2020 mendatang.
Dalam pelaksanaan kampanye dialogis dimasa pandemi Covid-19, seluruh tim pemenangan dan perwakilan warga yang hadir tetap mengutamakan prorokol kesehatan.
Di awal penyampaian visi misi paslon, Abdulloh mengajak warga untuk tidak golput dan menentukan hak pilihnya dalam memenangkan paslon Rahmad – Thohari dalam pilkada mendatang.
Hal tersebut untuk menentukan pelaksanaan pembangunan yang tertuang dalam visi misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Daerah (RPJMD) untuk lima tahun kedepan
Diantaranya visi misi tersebut mulai dari peningkatan infrastruktur, penguatan Sumber Daya Manusia (SDM), peningkatan fasilitas pendidikan, dan kesehatan gratis.
“Visi misi RPJMD yang punya hanya paslon yang ada bentuk wujudnya, yang nyata, beda halnya dengan paslon yang tidak nyata, yang tidak memiliki visi misi, tidak memiliki program kerja”kata Abdulloh memberikan pemahaman kepada warga yang hadir.
lebih lanjut” Paslon yang nyata memiliki program yang jelas, semua programnya selama lima tahun kedepan ada di RPJMD”, ujarnya
“Program yang sudah diprogramkan oleh Walikota dan Wakil Walikota yang disetujui oleh DPRD tentunya melalui rapat paripurna, itulah sebagai dasar untuk membangun Kota Balikpapan selama lima tahun kedepan”tambahnya
“Menganggarkan diluar yang tidak ada didalam visi misi dan di RPJMD tidak boleh dilakukan. Jika eksekutif dan legeslatif nekat melakukan, maka konsekwensinya adalah berhadapan dengan hukum, termasuk yang menjabat Walikota pun akan terjerat hukum”,lanjutnya
Menurut Abdulloh, membangun kota tidaklah mudah. Ada dasar hukumnya, aturan-aturannya, yang harus betul-betul dipegang teguh oleh pemerintah kota selaku penyelenggara pemerintah daerah.
“Jadi jangan berpikir jika tidak ada calonnya bisa membangun Kota Balikpapan, dasarnya tidak ada, beda halnya dengan paslon yang jelas nyata ada penyampaian visi misi. Visi misi itu juga disahkan melalui paripurna, jika paslon selama lima tahun kedepan tidak ada visi misinya, apa yang akan dibangun”, ungkapnya.
Abdulloh menjelaskan, jika paslon tidak memiliki visi misi, maka roda pemerintahan hanya dipimpin seorang pejabat Walikota yang hanya bisa menjalankan administrasi pemerintahan saja.
“Memang ada pejabat penggantinya, baik dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) maupun dari provinsi untuk menjalankan pemerintahan, tapi tidak memiliki program kerja yang dituangkan seperti calon Walikota dan Wakil Walikota yang nyata ada wujudnya”, terang Abdulloh.
Maka dari itu, kata Abdulloh, pemahaman tersebut harus benar-benar dijadikan acuan oleh warga pada Pilkada 9 Desember 2020 mendatang.
“Tidak ada kata lain selain mencoblos tanda gambar Rahmad – Thohari di TPS”, ujar Abdulloh sembari disambut riuh tepuk tangan warga.
Abdulloh juga menyampaikan, dalam kapasitasnya sebagai juru kampanye, pihaknya tidak mendiskreditkan paslon lain, tapi hanya meluruskan permasalahan Kota Balikpapan yang akan dibawa dalam program visi misi lima tahun kedepan oleh calon Walikota dan Wakil Walikota.
“Sudah ada calon yang nyata, kenapa mesti cari yang lain. Calon yang nyata memiliki program kerja, kenapa harus mencari calon yang tidak memiliki Program kerjanya”, tandasnya.
Acara kampanye dialogis ini di akhiri dengan yel-yel dukungan untuk Rahmad – Thohari dengan teriakan “Rahmad – Thohari , Solid, menang menang menang , itu sudah, wes wayahe”.
Wartawan : Chai
Editor : Agus