PAMUNGKASNEWS.ID, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan melalui aparatur terkait diminta meningkatkan pengawasan di jalur masuk, guna mengantisipasi arus pendatang dengan tujuan belum jelas. Tingginya arus pendatang seperti ini dikhawatirkan mendorong peningkatan jumlah anak jalanan (anjal), orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), pengamen dan pengemis.
Anggota Komisi IV DPRD Kota Balikpapan Hasanuddin menganggap keberadaan mereka akan menurunkan citra Kota Balikpapan yang mengusung slogan ‘Nyaman Dihuni’.
“Ya, pastinya masyarakat agak sedikit terganggu dengan keberadaan mereka di setiap sudut kota. Seharusnya mereka ditertibkan oleh dinas terkait,” ujarnya saat ditemui awak media, Senin (12/09/2022)
Peningkatan jumlah anjal, pengemis maupun pengamen akhir-akhir ini, menurutnya tak lepas dari faktor pemindahan Ibukota Negara ke Kalimantan Timur (Kaltim). Sebagai kota penyangga IKN, Balikpapan tentu memiliki potensi untuk dimanfaatkan mengadu peruntungan.
Melihat kondisi tersebut, Hasanuddin mensinyalir para pendatang kategori ini dimobilisasi oleh pihak tertentu untuk masuk ke Kota Balikpapan.
“Kalau masalah anjal ini setiap daerah pasti ada, tapi yang kita inginkan jangan sampai dengan adanya peluang di sini, mereka hijrah. Pemkot harus bisa mengantisipasi ini semua, jangan sampai Balikpapan menjadi surga bagi mereka untuk mencoba peruntungan dengan mengemis ataupun mengamen,” pungkasnya.
Reporter : Ags