PAMUNGKASNEWS.ID, BALIKPAPAN – Meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dikota Balikpapan, menjadi perhatian penting bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan. Saat ini di Balikpapan secara akumulatif terdapat 610 kasus dan 2 kematian dengan usia rentan anak dan usia remaja.
Menanggapi hal tersebut Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Balikpapan, Parlindungan Sihotang, SE mengingatkan pentingnya untuk mengedukasi secara intes kepada masyarakat untuk mewaspadai terhadap DBD. Pasalnya penularan DBD di Balikpapan yang saat ini dipengaruhi adanya perubahan cuaca yang tak menentu semakin sulit diprediksi.
“Kita perlu melakukan edukasi kepada masyarakat secara Intens jadi bukan hanya sekali, libatkan unsur yang ada dari pemerintah kota hingga tingkat RT,” ucap Parlindungan kepada awak media di Ruang kerja Komisi IV, Senin (26/9/2022).
Parlindungan menyampaikan pentingnya upaya pencegahan penularan serta pengendalian peningkatan kasus DBD. Salah satunya dengan menggalakkan kembali kegiatan bersih-bersih dan mengurangi potensi nyamuk bersarang.
“Perlu kita kerjasama, paling tidak semua masyarakat itu harus lebih peduli dengan lingkungannya, pola hidup bersih dan sehat ditingkaykan,” jelasnya.
Meskipun kader ditingkat RT rutin berjalan untuk memberikan penyuluhan termasuk melihat langsung jentik di penampungan air, jika terlihat ada jentik langsung mengambil abate di puskesmas. “ini salah satu tingkat pencegahan,” ucapnya.
” Usaha pencegahan paling sederhana adalah di tempat tidur dikasih kelambu. Sebab nyamuk itu datangnya pagi mulai pukul 09.00 WIB hingga 10.00 WIB dan sore pada pukul 15.00 hingga 17.00 WIB,” tegasnya.
Ditanya pencegahan dengan menggunakan
fogging, Parlindungan katakan, ini pilihan yang terburuk karena tidak mengetahui komposisi campuran cairan seperti apa, terkadang hanya asapnya saja tidak mematikan.
“Sebetulnya yang bisa menyelesaikan masalah dilakukan melalui Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M dengan menguras, menutup dan mengubur supaya menghentikan siklus jentiknya supaya jangan sampai menjadi larva,” tutupnya.
Reporter : Ags