BALIKPAPAN, PAMUNGKASNEWS.ID – Terkait pembagian seragam sekolah yang mengalami keterlambatan untuk peserta didik baru Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada tahun 2022 ini sangat disayangkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Balikpapan.
Pasalnya pembagian seragam sekolah geratis ini merupakan Program Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan, yang tertuang dalam RPJMD ( Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Walikota Balikpapan.
Seragam sekolah geratis yang ditunggu-tunggu para Orang tua siswa tak kunjung datang hingga saat ini. Bukan itu saja agar peroses belajar mengaja berjalan sebagaimana mestinya, para orang tua siswa harus kembali mengeluarkan dana untuk menebus / membeli seragam sekolah hingga Jutaan Rupiah.
Atas keterlambatan pembagian tersebut DPRD kota Balikpapan menilai bahwah Pemkot Balikpapan belum siap dengan program tersebut. Untuk itu Dewan sendiri mengusulkan agar anggaran penyediaan seragam gratis oleh Pemkot Balikpapan dialihkan untuk pembangunan gedung sekolah baru.
Seperti yang yang dijelaskan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan, Ardiansyah, jika yang saat ini diperlukan masyarakat adalah sekolah baru. Hal ini sudah diutarakan saat kegiatan rapat paripurna, khususnya wilayah Balikpapan Tengah.
“Karena kita tidak ada sekolah, itu saja yang diperlukan masyarakat. Bagi saya itu saja,” ucap Ardiansyah saat ditemui awak media, Kamis (1/9/2022).
Untuk keterlambatan seragam gratis, menurutnya pemerintah belum siap dengan program itu, karena sampai hari ini seragam belum sampai kepada siswa baru. Artinya kedepannya perlu diperbaiki program ini, supaya sampai tepat waktu.
“Jangan sampai setelah orang tua beli baju, karena seragamnya juga belum bisa terealisasi ke siswa baru,” jelasnya.
Ardiansyah menegaskan, penambahan rombel tidak mengatasi permasalahan, tetapi dengan pembangunan sekolah justru bisa mengurangi permasalahan yang ada, contohnya di Balikpapan Tengah setiap tahun selalu kesulitan.
“Kalau rombel bukan memecahkan masalah, tetapi sekolah baru. Karena rombel hanya di sekolah-sekolah yang ada, tidak mengakomodir orang-orang di Balikpapan Tengah,” akunya.
“Anggaran yang ada bukan sia-sia, akan tetapi warga Balikpapan lebih membutuhkan sekolah baru. Alangkah baiknya lebih fokus pada pembangunan sekolah baru saja” tandasnya.
Reporter : Ags