PAMUNGKASNEWS.ID, BALIKPAPAN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan menyoroti program penguatan karakter anak berupa nonton film Tegar yang dilaksanakan hampir seluruh SD dan SMP se-Balikpapan.
Nonton bareng (nobar) film oleh pihak sekolah terkesan dipaksakan. Bahkan, murid yang tidak mengikuti nobar akan mendapat perlakuan yang kurang mengenakan dari pihak sekolah bersangkutan.
Wakil Ketua DPRD Balikpapan Budiono mengatakan, pihaknya dalam beberapa hari terakhir memang telah mendengar sejumlah keluhan warga Balikpapan, utamanya keluhan warga yang anaknya bersekolah ditingkat SD maupun SMP.
Begitu juga adanya informasi dan laporan warga yang diduga ada pungutan di sekolah seperti adanya sumbangan dana kas, pembelian Lembar Kerja Siswa (LKS) dan nonton bioskop film Tegar serta lainnya.
” Setelah ditelusuri dan semua itu adalah kegiatan Komite, karena itu Komite yang membebani anak murid sebab tidak semua murid mampu,” ucapnya, Senin (7/8/2023).
Ia menyakini sekolah itu tidak akan melakukan kegiatan tersebut kalau tidak tanpa campur tangan Komite Sekolah. ” Setahu saya, kepala sekolah mana mungkin melakukan itu. Nah, ini bagi kami sebagai pemerintah akan mendalami lebih jauh apa urgensi kegiatan-kegiatan tersebut,” ungkapnya.
Menurutnya, sekolah negeri sudah semua difasilitasi mulai dari sarana dan prasarana serta sekolah yang tanpa dipungut biaya lagi. “Sepaket seragam pun kita sudah kasihkan bantuan dari pemerintah kota,” terangnya.
Karena itu, kata dia, Komisi IV DPRD Balikpapan nanti akan berkordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) untuk menyikapi laporan masyarakat terkait hal tersebut.
“Jika perlu kita akan sidak ke sekolah-sekolah yang melakukan itu,” tegasnya.
Reporter : Tin