BALIKPAPAN, PAMUNGKASNEWS.ID – Program Aplikasi Sistem Pengendalian Asap (ASAP) digital nasional mulai diimplementasikan di Kaltim. Di mana Aplikasi ASAP digital nasional ini digunakan sebagai alat mendeteksi adanya titik panas api.
Selain itu aplikasi tersebut memungkinkan para petugas dengan cepat mengetahui titik api sehingga dapat meminimalisir terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
ASAP digital nasional juga terintegrasi dengan aplikasi penanganan Karhutla, yang dimiliki oleh sejumlah kementerian atau lembaga, BUMN dan Kepolisian Daerah jajaran.
Dalam kegiatan penandatanganan kontrak kerjasama dan launching Aplikasi ASAP Digital Nasional di Ballroom Hotel Platinum Balikpapan pada Kamis (21/7/2022), Kapolda Kaltim Irjen Pol Imam Sugianto menjelaskan bahwa sebelumnya di daerah juga sudah memiliki aplikasi pencegahan karhutla dengan mengadopsi kearifan lokal, seperti Aplikasi Lembuswana.
“Mengawali pembangunan untuk mengimplementasikan program nasional ASAP Digital yang sebenarnya di kewilayahan memiliki program yang sudah mengadopsi kearifan lokal dengan memanfaatkan teknologi.”ungkap Imam menjawab pertanyaan awak media.
Dia memaparkan ASAP Digital Nasional menjadi induk dari semua aplikasi yang ada sehingga terintegrasi. Sejumlah kamera CCTV juga sudah dipasang sebanyak 8 titik di Kaltim.
Untuk sementara baru ada di dua Kabupaten yang dipasang CCTV yakni Kabupaten Paser sebanyak 7 titik dan Kabupaten Kutai Timur sebanyak 1 titik ditempatkan di Base Transceiver Station (BTS) milik PT Telkom.
“Hari ini kita optimal kan dengan menambah kamera CCTV yang mana kita bekerja sama dengan Telkom dan mengajak para pelaku usaha untuk bekerjasama melakukan pengawasan terhadap kebencanaan khususnya kebakaran Hutan dan Lahan (Karhurla),”paparnya.
Imam menjelaskan dua wilayah itu menjadi atensi, dikarenakan berpotensi terjadinya Karhutla. Terlebih dua kabupaten itu menjadi lokasi kebun sawit terbesar di Kaltim.
“Terutama di daerah yang saat ini banyak kebun sawit dan kehutanan dan khususnya di wilayah yang mengandung lahan gambut. Daerah yang memiliki kebun sawit luas itu potensial terjadinya kebakaran hutan ini yang perlu diantisipasi.”jelasnya.
Bupati Kabupaten Paser, Fahmi Fadli menyambut baik dengan adanya pemasangan kamera CCTV di setiap BTS yang difungsikan memonitor titik api diwilayahnya. Dia meminta agar ditambah kamera CCTV.
“Kita bekerjasama dengan PT Telkom di mana menara telkom yang terpasang di situ akan dipasang CCTV di situ untuk pemantauan. Saat ini ada 7 titik di Paser, kalau bisa sebanyak-banyaknya tergantung Telkom banyak menara maka kita banyak juga pasang CCTV nya.”timpalnya.
Executive Vice President (EVP) Telkom Regional 6 Kalimantan, Fera Ferbrayanti menambahkan aplikasi ini suatu sistem analis pengenalan terjadinya Karhutla memonitoring dan mengendalikan agar tidak terjadi kebakaran hutan yang semakin luas.
“Di kaltim akan diimplementasikan aplikasi ASAP semoga nanti akan dilakukan di daerah provinsi lain, secara utuh untuk Indonesia.”katanya.
Fera menjelaskan bahwa tugas Telkom saat ini adalah mendigitalisasi Indoneisa di semua sektor yang ditugaskan oleh negara.
“Salahsatunya sektor yang digitalkan itu terkait dengan kehutanan ada pencegahan kebakaran yang dapat terintegrasi dengan semu sektor. Telkom dalam hal ini ditugaskan menyediakan infrastruktur sehingga bisa memonitoring,”tandasnya
Reporter :Did