PAMUNGKASNEWS.ID, BALIKPAPAN – Anggota DPRD Balikpapan Iwan Wahyudi mengaku banyak menerima keluhan dari warga terutama di wilayah Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara.
Keluhan itu ia terima pada saat menggelar reses selama masa Sidang ke III Tahun 2023 di wilayah tersebut beberapa waktu lalu.
Pada kegiatan itu, menurut Iwan Wahyudi, terdapat beberapa kategori keluhan warga, dari masalah kesulitan mendapatkan akses informasi dari BPJS Kesehatan, baik masalah tunggakan, pemindahan kelas, dari berbayar ke program gratis dan pelayanan Puskesmas yang dinilai tidak ramah saat menangani pasien.
“Kesulitan warga ini ada yang ingin tahu cara berpindah kelas dari kelas II dan I, supaya bisa mendapatkan BPJS gratis kelas III. Jadi masyarakat masih banyak yang tidak mengetahui bahwa kelas III itu bisa langsung pindah ke program gratis,” ucapnya, Senin, (6/11/2023).
Begitu juga dengan warga yang sebelumnya berada di kelas I dan II, pada saat mereka (warga) ingin mendapatkan fasilitas gratis, tapi terkendala denda dari tunggakan yang pernah tidak dibayar.
“Mungkin dulunya mereka mampu karena kerja di perusahaan, namun tiba-tiba berhenti dan akhirnya tak mampu bayar hingga ada tunggakan. Sehingga saat ingin turun ke kelas III harus menyelesaikan tunggakannya dulu,” ujarnya.
Dengan begitu, kata dia, pihaknya akan meneruskan persoalan tersebut ke BPJS Kesehatan, sehingga warga bisa mendapatkan solusi atas keluhannya tersebut.
Menurut politikus Dapil Balikpapan Utara ini, persoalan itu bisa diselesaikan, mengingat anggaran untuk program kesehatan dari Pemkot Balikpapan cukup besar yakni berkisar Rp80- 90 miliar per tahun.
“Jadi harus ada solusi konkretnya, karena BPJS sudah kontrak dengan Pemerintah Kota Balikpapan dengan anggaran yang besar,” terangnya.
Selain itu, masyarakat juga mengeluhkan kurangnya durasi pelayanan Puskesmas Karang Joang. Di mana fasilitas kesehatan itu tidak memberlakukan pelayanan selama 24 jam. Terkait pelayanan pun juga dikeluhkan warga karena tidak memuaskan saat menangani pasien.
“Ini nanti kami sampaikan ke Dinas Kesehatan, agar Puskesmas itu bisa buka sampai jam 9 malam. Begitupun dengan sistem pelayanannya, karena warga menilai pegawai puskesmas terlalu jutek saat menerima pasien,” ungkapnya.
Reporter : Tin