BALIKPAPAN, PAMUNGKASNEWS.ID – Terkait keterlambatanya pembagian seragam gratis bagi siswa – siswi Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama(SMP) yang merupakan program kerja Walikota Balikpapan terpilih, membuat anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan juga angkat bicara.
Pasalnya Visi-Misi walikota Balikpapan tersebut tidak terprogram dengan baik. Dengan keterlambatan pendistribusian seragam sekolah geratis, orang tua murid harus mengeluarkan anggaran hingga jutaan rupiah untuk menebus seragam sekolah.
Saat dikonfirmasi oleh awak media Sekretaris Komisi IV DPRD kota Balikpapan, Asrori mengatakan. Dari pada pemerintahan mengeluarkan anggaran yang besar untuk seragam gratis, alangkah baiknya jika anggaran tersebut difungsikan untuk membangun sekolah.
“Dari pada terlambat, toh orang tua juga pada akhirnya membeli seragam sekolah. Mending anggaran tersebut digunakan untuk membangun sekolah,” ujarnya Rabu (31/8/2022), melalui pesan singkat Whats App.
Asrori menjelaskan alasan membangun sekolah tersebut dianggap penting dikarenakan. Hal ini untuk memenuhi kuota saat penerimaan peserta Didik baru (PPDB) di setiap kecamatan yang ada di Kota Balikpapan agar merata.
“Saat ini kan masih banyak ketimpangan anak-anak yang mencari sekolah baik itu SD ke SMP dan SMP ke SMA,” jelasnya.
Dia menilai program seragam gratis bagi siswa ini dia nilai tak tepat. Karena pada akhirnya orang tua juga mau tak mau membeli seragam.
“Sasaran walikota untuk meringankan beban orang tua akhirnya meleset. Yang mungkin orang tua murid juga saat terbebankan. Sasarannya kurang tepat,” pungkasnya.
Reporter : Ags