PAMUNGKASNEWS.ID, BALIKPAPAN – Bertempat di SMAN -5 Balikpapan, Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurija, mendengarkan secara langsung aspirasi para kepala sekolah yang selama ini menjadi permasalahan klasik setiap tahunnya.
Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya untuk mengidentifikasi kebutuhan mendesak di sektor pendidikan, terutama dengan perubahan yang dibawa oleh Ibu Kota Nusantara (IKN) dan berdampak secara langsung dirasakan Kota Balikpapan sebagai beranda IKN.
Dalam forum yang dihadiri oleh Anggota DPR RI Dapil Kalimantan Timut (Kaltim) Syafruddin, dan perwakilan kepala sekolah dari SMA dan SMK di Balikpapan, isu utama yang diangkat adalah perlunya peningkatan fasilitas dan infrastruktur pendidikan.
Para kepala sekolah menekankan bahwa Balikpapan, sebagai kota penyanggah IKN, harus mendapatkan perhatian khusus untuk memastikan kualitas pendidikan tetap terjaga seiring dengan pertumbuhan kota.
Cucun Ahmad Syamsurijal menekankan pentingnya perkembangan dunia pendidikan di Kalimantan Timur, khususnya di Balikpapan.
Ia juga mmengungkapkan keprihatinan terkait alokasi anggaran yang minim dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk pendidikan di Kaltim. Dirinya mencatat bahwa skema Transfer ke Daerah (TKD) dari APBN hanya sekitar Rp 36 Miliar.
Cucun Ahmad Syamsurijal menggarisbawahi bahwa dana tersebut tidak mencukupi untuk membangun satu SMK atau SMA, apalagi memenuhi kebutuhan sekolah-sekolah yang terus meningkat.
“Syukurlah saya sudah bertemu dan mendengar langsung aspirasi kepala sekolah ini. Aspirasi ini akan saya sampaikan dalam rapat di Senayan,” ungkap Cucun yang merupakan anggota Fraksi PKB.
Sementara itu Kepala Sekolah SMAN 5 Balikpapan, Seger Imam Suja’i, menyampaikan bahwa ketidakseimbangan antara lulusan SMP dan daya tampung SMK/SMA tidaklah seimbang, hal ink harus segera diatasi.
“Kami perlu dukungan agar semua sekolah, baik negeri maupun swasta, mendapatkan perhatian yang sama. Semua anak di Kaltim berhak mendapatkan pendidikan berkualitas,” tegasnya.
Diskusi ini juga membawa perhatian pada pentingnya program pengembangan profesional bagi guru. Dengan adanya pelatihan berkelanjutan, diharapkan guru dapat mengadaptasi metode pengajaran yang lebih inovatif, sehingga siswa dapat belajar dengan cara yang lebih efektif.
Selain itu, pendekatan yang lebih holistik dalam pendidikan, termasuk pengembangan karakter dan keterampilan sosial, juga menjadi topik hangat dalam diskusi.
Keberadaan IKN bukan hanya tantangan, tetapi juga kesempatan untuk memperkuat sistem pendidikan di Balikpapan. Pemerintah dan stakeholder terkait perlu bersinergi untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang mendukung. Ini termasuk memfasilitasi akses ke teknologi, menciptakan program magang yang relevan, dan menjalin kemitraan dengan dunia industri.
Dengan dialog yang terbuka ini, diharapkan aspirasi para kepala sekolah dapat menginspirasi tindakan konkret yang akan mendorong peningkatan pendidikan di Balikpapan.
Fokus pada kualitas pendidikan bukan hanya akan mencetak lulusan yang siap bersaing, tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk masa depan yang lebih baik. Langkah ini menjadi sangat krusial untuk menciptakan masyarakat yang berdaya saing, sejalan dengan visi pembangunan IKN yang berkelanjutan.
Reporter : Rudy