PAMUNGKASNEWS.ID, BALIKPAPAN – Forum Masyarakat Anti Korupsi (Formak) Kota Balikpapan mempertanyakan kapasitas kontraktor pelaksana proyek pengendali banjir di Daerah Aliran Sungai Ampal, Balikpapan Tengah. Ketua Forak Jerico saat mendatangi kantor DPRD Kota Balikpapan pada Rabu (5/10), menuding PT. Fahreza Duta Perkasa tak memenuhi kapasitas sebagai kontraktor karena tak memiliki modal memadai.
Hal tersebut diungkap berdasarkan beberapa temuan pihaknya. Indikasi paling mencolok menurut Jerico yakni, proses pencairan anggaran sebesar Rp17 miliar dari Pemerintah Kota, sementara kontraktor belum sama sekali mengerjakan proyek.
“Kami menduga bahwa perusahaan ini tidak punya uang atau tidak punya dana, hanya untuk mencari investor. Buktinya, tanggal 22 Agustus dana sebesar Rp17 miliar sudah cair untuk pengerjaan proyek ini,” ujarnya.
Untuk diketahui, proyek pengendali banjir bernilai kontrak Rp136 miliar itu dilaunching Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud pada 5 September 2022 lalu. Pada kesempatan Raat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dewan, Jerico menuntut transparansi pihak terkait atas pelaksanaan proyek tersebut.
Permasalahan tersebut dikhawatirkan akan merugikan masyarakat Balikpapan. Kejanggalan lain yang juga ditemukan, menurutnya, bahwa kontraktor bukan perusahaan lokal yang hanya mempergunakan alat berat milik pemodal.
“Pemilik modal merasa tidak sepakat, makanya dia hengkang dari perusahaan ini. Jangan sampai perusahaan ini cuma menunggu uang saja baru bekerja, berarti perusahaan ini tidak punya modal,” imbuhnya.
Terpisah, Ketua Komisi III DPRD Kota Balikpapan Alwi Al Qodri menegaskan akan menindaklanjuti informasi Formak dengan peninjauan lapangan. Pihaknya akan memastikan apakah perusahaan berstatus tunggal atau kerjasama dengan investor.
Namun menurut informasi yang dia terima, menyatakan bahwa kontraktor mengaku berdiri senduri tanpa terikat dengan investor atau jual-jual perusahaan.
“Artinya PT Fahriza ini adalah perusahaan besar yang berdiri di Jakarta, tidak ada jual-jual ke orang lain. Pada dasarnya, kita memberikan kesempatan dulu kepada PT Fahriza ini karena ini kan juga baru start. Memang tahap pertama sudah ada pembayaran untuk pengerjaan proyek ini,” singkatnya melalui sambungan seluler.
Reporter : Ags