BALIKPAPAN, Rabu 01/11/2023.
PAMUNGKASNEWS.ID – Dalam rapat paripurna DPRD Balikpapan, fraksi-fraksi DPRD Balikpapan telah menyampaikan pandangan umumnya, perihal nota penjelasan atas Raperda Balikpapan tentang APBD tahun 2024.
Kali ini Fraksi Demokrat yang dibacakan Ali Munsjir Alim memberikan saran
dan masukannya, bahwa Fraksi Demokrat kembali ingatkan kepada badan usaha milik daerah (BUMD) dalam hal ini Perumda Manuntung Sukses dan Perumda Tirta Manuntung yang sesuai spirit dan tupoksinya adalah mencari pendapatan asli daerah.
Agar menciptakan metode-metode pengembangan bisnis yang efektif dalam pengelolaan anggaran menjadi pendapatan yang dapat meningkatkan PAD. Contohnya memanfaatkan teknologi modern, mengembangkan ekonomi digital dan melakukan kerjasama dengan investor yang terpercaya.
“Sehingga PAD yang direncanakan sebesar Rp 3,33 triliun dapat tercapai. Mengingat Rp 3,33 triliun bukanlah angka yang rasional, sehingga harus benar-benar melalui kajian-kajian yang profesional,” ucap Ali Munsjir saat paripurna, Senin (30/10/2023).
Kemudian terkait penganggaran belanja daerah yang difokuskan kepada peningkatan kualitas SDM dan penguatan infrastruktur ekonomi, Fraksi Demokrat meminta pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas, akses dan pelayanan pendidikan, guna menghasilkan SDM yang profesional dan proposional melalui peningkatan tenaga pendidik dan sarana prasarana sekolah.
“Serta memperluas peluang kerja khususnya bagi fresh graduate dan diutamakan kepada putra-putri daerah untuk mendukung transformasi ekonomi Kota Balikpapan,” lanjutnya.
Fraksi juga menyampaikan kepada Perumda Tirta Manuntung (PDAM), saat ini sedang terjadi krisis air berih besar besaran melanda Kota Balikpapan, dimana merupakan dampak dari musim kemarau yang sedang melanda dalam kurun waktu 4 bulan ini.
Bahkan Fraksi Demokrat menerima banyak keluhan dari masyarakat terutama masyarakat yang berada di daerah pegunungan yang saat tidak kemarau saja sulit untuk mendapatkan air secara normal. Apalagi saat musim kemarau ini, jika PDAM telah menetapkan jadwal aliran air bergilir per daerah Kota Balikpapan.
Namun sistem ini dirasa sangat tidak efektif untuk masyarakat berkediaman di pegunungan, yang mana saat giliran pengaliran air, tetap tidak kebagian air PDAM.
“Air tidak sempat naik dikarenakan warga yang berkediaman di dataran rendah juga menyetok air. Mohon masalah ini dapat dicarikan solusi dengan langkah langkah pengadaan alat atau sarana yang modern dan efektive agar masyarakat Balikpapan dapat menikmati air bersih secara merata,” sambungnya.
Reporter : Tin