PAMUNGKASNEWS.ID, BALIKPAPAN – Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Kota Balikpapan menganggap realisasi pembangunan drainase dalam kota di kawasan Jalan MT Haryono tak mampu mengatasi masalah banjir. Anggota fraksi PDI Perjuangan Yohanis Patiung menilai, realisasi proyek tersebut justru memindahkan banjir ke wilayah lain di sekitar daerah aliran sungai (DAS) Ampal.
“tadinya kita berfikir DAS Ampal itu pembangunannya dari hulu sampai ke hilir. Ternyata yang terealisasi adalah drainase dalam kota di MT Haryono. Kami melihat, bahwa itu tidak menyelesaikan masalah, malah memindahkan banjir ke tempat lain,” tukas Yohanis saat ditemui di kantor dewan, Senin (05/09/2022)
Ia mengakui bahwa proyek multiyears yang dikerjakan Pemerintah Kota mendapat perhatian serius pihaknya. Tak terkecuali pembangunan SMP Negeri 25 dan Rumah Sakit di wilayah Balikpapan Barat.
“Pembangunan SMP Negeri 25 sudah 66 persen, ternyata masih meninggalkan permasalahan lahan yang belum tuntas. Ada warga yang menuntut lahan tersebut,” lanjutnya.
Begitu pula dengan pembangunan Rumah Sakit Sayang Ibu yang juga menghadapi persoalan lahan. Pemkot, menurutnya perlu lebih teliti lagi dalam merencanakan proyek pembangunan.
“Agar di kemudian hari tidak menimbulkan permasalahan hukum, ditekankan kepada Pemerintah Kota Balikpapan untuk berhati-hati dan teliti sebelum mengeksekusi pekerjaan,” harapnya.
Selain beberapa persoalan tersebut fraksi PDI Perjuangan turut menyoroti soal penurunan target PAD yang ditetapkan Pemerintah Kota dalam APBD Perubahan 2022. Hal tersebut telah disampaikan pula saat rapat paripurna Pandangan Umum Fraksi-fraksi atas Nota Penjelasan Wali Kota tentang Rancangan Peraturan Daerah Kota Balikpapan Perubahan APBD 2022.
“Atas penurunan target PAD Kota Balikpapan ini, maka kami minta penjelasan Wali Kota,” tututpnya.
Reporter : Ags