Pamungkasnews.id, Balikpapan – Komisi II DPRD Kota Balikpapan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) guna menindaklanjuti keluhan warga terkait pengelolaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di kawasan Balikpapan Baru yang dinilai kualitas air yang keruh dan tidak layak konsumsi.
RDP yang berlangsung diruang Rapat Gabungan tersebut menghadirkan sejumlah pihak terkait, antara lain perwakilan warga Balikpapan Baru, pihak pengelola dari PT Sinar Mas, Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim), serta Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kota Balikpapan.
“Prinsipnya, memang benar ditemukan kualitas air yang kurang baik di Balikpapan Baru. Dan pihak PT Sinar Mas juga mengakui hal itu dan menyatakan kesediaannya untuk melakukan perbaikan,” ujar Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah usai memimpin RDP, Senin 14/05/2024.
Sebagai langkah tindak lanjut, Adi sapaan akrab Fauzi Adi Firmansyah mengatakan Komisi II DPRD Balikpapan memberikan waktu selama tiga bulan kepada pihak PT Sinar Mas untuk memperbaiki sistem distribusi air serta meningkatkan kualitas air agar memenuhi standar kelayakan.
“Kepada pihak PT Sinar Mas kami beri waktu tiga bulan untuk menjernihkan air dan memperbaiki jaringan distribusi, warga pun menyambut baik komitmen tersebut, dan kami harap dalam waktu tersebut sudah ada hasil yang dirasakan masyarakat,” tutur Adi.
Dalam kesempatan ini Adi mengungkap salah satu poin penting dalam rapat adalah status kepemilikan aset IPAL yang hingga kini masih dikelola oleh pihak swasta, dalam hal ini PT Sinar Mas, padahal aset tersebut merupakan bagian dari fasilitas umum (fasum) yang seharusnya telah diserahkan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan.
“Ini adalah aset pemerintah kota yang semestinya sudah diserahkan. Setelah proses penyerahan dilakukan, baru akan diputuskan siapa yang mengelola ke depan apakah tetap Sinar Mas atau pihak ketiga lainnya,” jelasnya.
Komisi II DPRD juga berencana akan tinjauan langsung ke lapangan untuk mengecek kondisi IPAL serta distribusi air, memastikan apakah benar permasalahan keruhnya air terjadi keseluruhan atau hanya sebagian wilayah.
“Peninjauan ini penting dilakukan guna mendapatkan data dan informasi yang objektif sebagai dasar pengambilan kebijakan selanjutnya” ucapnya.
Adi juga menuturkan bahwa IPAL yang berusia hampir dua dekade itu juga dinilai memerlukan peremajaan infrastruktur agar mampu berfungsi optimal. Pihaknya menekankan bahwa penyelesaian persoalan ini tidak cukup hanya dengan serah terima aset, tetapi juga membutuhkan sistem pengelolaan yang berkelanjutan.
“Kami tidak meragukan kemampuan PT. Sinar Mas sebagai perusahaan besar. Jika dalam tiga bulan mereka dapat membuktikan perbaikan kualitas air, tentu tidak menutup kemungkinan mereka direkomendasikan kembali untuk mengelola IPAL tersebut secara resmi setelah aset diserahkan ke pemerintah kota” kata Adi
“Kami berharap komitmen semua pihak, serta menjadi langkah awal yang konkret dalam menyelesaikan permasalahan air bersih di Balikpapan Baru, sehingga masyarakat dapat menikmati hak mereka atas akses air yang layak dan berkualitas” tandasnya
Reportet : Ags
