Balikpapan, pamungkasnews.id – Ketua Komisi III DPRD Balikpapan Alwi Al Qadri mengatakan, tiga persoalan yang menjadi momok di Kota Balikpapan hingga akhir masa jabatan Wali Kota Rizal Effendi belum dapat dituntaskan.
Tiga persoalan itu yakni penanganan banjir, kesehatan dan pendidikan. Menurut Alwi, tiga persoalan itu yang sejatinya menjadi prioritas khusus justru dinilai masih kurang maksimal.
“Dimasa jabatan kepemimpinan Rizal Effendi sebenarnya tetap ada tiga poin yang menjadi segala prioritas. Mulai penanganan banjir, kesehatan dan pedidikan. Tapi masih belum maksimal”, kata Alwi Senin, 22/2/2021.
Dia menyebut, penanganan banjir di Balikpapan hingga saat ini tidak pernah kelar.
“Artinya bukan Wali Kota lama tidak berhasil, tapi inilah faktanya, kenyataan yang ada dilapangan. Bahwa banjir yang ada di Kota Balikpapan juga belum maksimal, itu yang menjadi perhatian kami kedepan”, terangnya.
Di ungkapkan, salah satu penyebab terjadinya banjir di Kota Balikpapan karena adanya pengupasan lahan yang kurang pengawasan dari dinas terkait.
“Pengupasan lahan kerap terjadi pembiaran atau kurang pengawasan dari dinas terkait. Terbukti waktu kami dari Komisi III melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di beberapa tempat dilokasi pengupasan lahan, temuan kami dilapangan ternyata tidak ada pengawasan yang lebih ketat, baik dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dishub, dan Satpol PP, atau dari pihak Camat dan Lurah”, ujarnya.
“Pengupasan lahan itu termasuk salah satu dampak yang menimbulkan banjir, biar pun setiap saat ada perbaikan jalan dan drainase jika pengupasan lahan masih terus terjadi dimana-mana, banjir tetap akan terjadi”, kata dia
Kedua, masalah kesehatan. Menurut dia, Persoalan kesehatan akan menjadi PR bagi Wali Kota terpilih untuk membangun Rumah Sakit di Kecamatan Balikpapan Barat dan Balikpapan Timur yang hingga saat ini belum ada.
“Karena selama ini di Kota Balikpapan belum ada pemerataan pembangunan Rumah Sakit. Contohnya, di saat sekarang Rumah Sakit dimana-mana penuh. Bahkan, ada Rumah Sakit yang tidak menerima pasien, kecuali pasien Covid. Pada hal usulan Rumah Sakit sudah sangat lama tapi tidak pernah diperhatikan, saat ini sudah kejadian. Rumah Sakit dimana-mana penuh”, ungkapnya.
Ketiga, persoalan pendidikan. Alwi menilai belum maksimal, persoalan pendidikan setiap tahun kerap terjadi, mulai dari penerimaan siswa hingga ajaran baru yang selalu ada.
“Anak-anak setiap akan masuk sekolah selalu kesulitan untuk masuk di sekolah negeri, karena masyarakat rata-rata sekitar 80 persen ingin masuk sekolah negeri, tapi ruang selalu tidak mencukupi. Salah satu contoh, Sekolah Mts negeri yang rata-rata pendaftarnya mencapai 1.200 calon siswa, tapi hanya bisa menerima sekitar 200-250 siswa. Artinya, 70 persen dari pendaftar tidak bisa tertampung”, ujarnya.
“Inilah yang perlu perhatian, ini akan menjadi PR bagi Wali Kota terpilih nanti, kami sebenarnya sudah pernah mengusulkan kepada pemerintah kota untuk penambahan pembangunan SD dan SMP di Kecamatan Balikpapan Barat ternyata di hapus juga”, sambungnya
Dia menjelaskan, pembangunan untuk pendidikan masih diperlukan penambahan, baik di wilayah Balikpapan Barat, Balikpapan Timur, Balikpapan Utara, Balikpapan Tengah, dan Balikpapan Selatan. Hanya saja menurut dia, pembangunan sekolah dipastikan mengalami kendala dari anggaran, karena anggaran untuk pembangunan sekolah cukup besar.
“Saya berharap, Wali Kota terpilih nanti tiga hal yang menjadi prioritas itu bisa di realisasi dengan maksimal”, tandasnya.
Reporter : Fauzi