PAMUNGKASNEWS.ID, BALIKPAPAN – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) berdampak bertambahnya jumlah penduduk yang masuk di kota Balikpapan. Hal itu tentunya ikut berdampak dengan meningkatnya permintaan kebutuhan bahan pokok dipasaran.
Melihat hal itu, anggota Komisi II DPRD Kota Balikpapan Danang Eko saat dijumpai awak media diruang kerjanya, Jum’at (5/5/2023) tidak menampik dengan meningkatnya kebutuhan pokok khususnya di Balikpapan, mengingat adanya pembangunan IKN dan Mega proyek RDMP Pertamina.
Danang menuturkan, sejauh ini kebutuhan pokok yang masuk di Balikpapan selalu didatangkan dari pulau Jawa dan Sulawesi. Oleh karena itu pihaknya meminta agar pemerintah bisa mengawasi agar harga kebutuhan pokok tidak mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
Ia menambahkan, ketergantungan kebutuhan pokok dari pulau Jawa dan Sulawesi dikarenakan Balikpapan bukan kota pertanian, disamping itu minimnya lahan pertanian juga menjadi salah satu penyebab Balikpapan membutuhkan kebutuhan pokok dari luar.
Tak hanya itu, kontur tanah yang ada dikota Balikpapan sedikit berbeda dengan kontur tanah yang ada di pulau Jawa dan Sulawesi.
“Kita menginginkan agar jangan seenaknya saja menaikan harga kebutuhan pokok, karena itu ada standarisasinya,” ujarnya.
“Ya kita minta sama pemerintah agar mengawasi masalah harga, selain itu meminta agar pemerintah bisa menyiapkan lahan pertanian,” sambung Danang.
Politikus partai Gerinda inipun meminta agar pengembangan pasar induk di Balikpapan agar dapat dilaksanakan. Karena dengan adanya pertumbuhan penduduk di Balikpapan memaksimalkan pasar induk menjadi sangat penting agar ketersediaan kebutuhan pokok di Balikpapan tetap stabil.(*)
ya terutama masalah harga. Ke depan, kita juga memikirkan fasilitasnya, terutama lahan untuk pertanian. Ada lahan potensi untuk pertanian tapi tidak semua,” pungkasnya.
Reporter : Ri