Pamungkasnews.id, Balikpapan – Untuk kedua kalinya dalam Masa Sidang II Tahun 2024/2025, anggota DPRD Kota Balikpapan dari Fraksi Partai Golkar, Fauzi Adi Firmansyah, kembali turun langsung ke tengah masyarakat melalui kegiatan Serap Aspirasi (Reses). Agenda tersebut digelar di kawasan ruko RT 73, Kelurahan Batu Ampar, Kecamatan Balikpapan Utara, Sabtu (26/04/2025).
Kegiatan reses ini dihadiri oleh berbagai elemen, di antaranya perwakilan PTMB Kota Balikpapan, Babinsa, Ketua RT se-Kelurahan Batu Ampar, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta pemuda setempat. Hal ini mencerminkan tingginya antusiasme warga untuk menyampaikan aspirasi yang mereka hadapi dilingkungan.
Dalam sambutannya, Adi menegaskan bahwa reses bukan hanya rutinitas legislasi, melainkan bagian integral dari mekanisme demokrasi, di mana rakyat berhak menyuarakan aspirasi dan anggota dewan berkewajiban mendengar serta memperjuangkannya.
“Reses bukan sekadar formalitas, ini adalah bentuk nyata bahwa wakil rakyat tidak hanya bekerja dari balik meja. Kami harus hadir, mendengarkan langsung keluhan dan harapan masyarakat, memahami persoalan di lapangan, dan mencari solusi terbaik untuk diperjuangkan ke dalam kebijakan publik,” tegas Adi.
Menurut Adi, aspirasi yang dikumpulkan dalam reses akan dirumuskan menjadi bahan pokok dalam penyusunan rekomendasi kebijakan, program pembangunan, hingga penentuan skala prioritas dalam penyusunan anggaran daerah.
Dalam penyampaian aspirasi warga berlangsung dinamis dan penuh semangat. Berbagai persoalan strategis diungkapkan, menunjukkan beragam kebutuhan nyata masyarakat Batu Ampar.
Keluhan yang mendominasi adalah persoalan akses air bersih. Ketua RT 69 dan RT 73 secara tegas menyuarakan bahwa hingga saat ini warganya kesulitan mendapatkan sambungan baru PDAM, meskipun jaringan pipa utama telah berada tepat di depan rumah-rumah mereka.
Ironisnya, beberapa bangunan baru seperti ruko dengan mudah mendapatkan sambungan air, menimbulkan kecurigaan dan rasa ketidakadilan di tengah masyarakat.
“Kami sudah mengajukan permohonan sambungan PDAM sejak lama, tapi belum juga terealisasi. Sedangkan bangunan baru justru langsung mendapatkan sambungan. Ini yang membuat warga bertanya-tanya, apa bedanya?” ungkap Ketua RT 73.
Mendapatkan keluhan tersebut, perwakilan PDAM yang hadir menjelaskan bahwa saat ini kapasitas layanan PDAM mengalami overload sehingga berdampak pada keterbatasan penyambungan pelanggan baru.
Namun Adi tak tinggal diam. Ia menegaskan akan segera melakukan klarifikasi lebih mendalam dan meminta PDAM memberikan jawaban yang transparan dan adil kepada warga.
“Benar saat ini PDAM mengalami over kapasitas. Tapi kalau ada dugaan pembedaan pelayanan, saya akan cek langsung. Prinsipnya, tidak boleh ada warga yang dianaktirikan dalam pelayanan publik,” tegas Adi.
Lebih lanjut, Adi menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Balikpapan telah menjadikan penyelesaian krisis air bersih sebagai salah satu prioritas utama lima tahun ke depan, dan dirinya berkomitmen untuk terus mengawal program tersebut hingga tuntas.
Aspirasi juga datang dari RT 62 yang mempertanyakan sejauh mana perkembangan pembangunan Fly Over Muara Rapak, proyek strategis yang diharapkan mampu mengurai kemacetan parah di kawasan tersebut.
Menjawab pertanyaan itu, Adi menyampaikan bahwa saat ini pembangunan fly over telah masuk pada tahap uji kelayakan teknis. Ia optimistis dalam waktu dekat proses konstruksi dapat dimulai.
“Fly Over Muara Rapak saat ini dalam tahap uji kelayakan. Kita harapkan semua tahapan segera rampung, sehingga pembangunannya dapat direalisasikan secepatnya demi mengatasi kemacetan yang sudah terlalu lama membebani warga Balikpapan,” jelas Adi.
Selain infrastruktur jalan dan air bersih, kebutuhan akan fasilitas pendidikan juga mencuat. Warga Batu Ampar mengusulkan pembangunan sekolah baru di wilayah tersebut, mengingat pertumbuhan jumlah penduduk yang membutuhkan akses pendidikan lebih dekat dan layak.
Adi menyampaikan bahwa lahan untuk sekolah baru memang sudah tersedia, namun proses realisasi harus melalui tahapan administrasi, teknis, dan alokasi anggaran yang ketat.
“Lahan sudah kita siapkan, namun pembangunan sekolah harus mengikuti prosedur, mulai dari studi kelayakan, perencanaan teknis, hingga penganggaran multiyears. Kami pastikan usulan ini menjadi prioritas yang akan kami kawal bersama-sama,” paparnya.
Di akhir reses, Adi menegaskan bahwa seluruh aspirasi yang disampaikan akan ditindaklanjuti dengan serius. Ia berjanji akan memperjuangkannya melalui jalur legislasi di DPRD maupun berkoordinasi dengan instansi eksekutif terkait.
“Semua usulan warga akan kami tampung, kami perjuangkan, dan kami kawal. Baik di internal DPRD maupun lintas instansi. Tidak ada aspirasi yang diabaikan, karena suara rakyat adalah amanah yang harus kami jawab dengan kerja nyata,” tutup Adi dengan penuh keyakinan.
Sebagai bentuk tindak lanjut konkret, acara reses ditutup dengan prosesi serah terima berkas pendaftaran sambungan PDAM dari seluruh RT Kelurahan Batu Ampar kepada pihak PTMB, sebagai bukti keseriusan memperjuangkan hak dasar masyarakat atas layanan air bersih.
Reporter : Ags