BALIKPAPAN, Pamungkasnews.id – Anggota Komisi IV DPRD kota Balikpapan Parlindungan Sitohang kurang menyetujui jika pramuka menjadi ekstrakulikuler wajib yang harus dibebankan untuk anak didik SD dan SMP. Mengingat padatnya jadwal kegiatan belajar mengajar yang sudah diterapkan oleh Dinas pendidikan.
“Terlalu padat jika Pramuka dijadikan ekstrakulikuler wajib, nantinya kegiatan belajar mengajar jadi tidak maksimal,” ucapnya kepada awak media, Senin (15/8/2022).
Parlindungan menyampaikan jadwal kegiatan belajar mengajar anak anak didik sudah seperti biasa tidak ada pembatasan lagi untuk jam masuk pukul 07.30 wita dan jam pulang sekolah pukul 15.00 wita.
“Kalau Pramuka diwajibkan jadi kegiatan ekstrakurikuler SD dan SMP, maka waktu istirahat anak-anak akan semakin berkurang dan tidak maksimal,” ucapnya.
Parlindungan menyebut jika kegiatan ekstrakulikuler Pramuka dilakukan seminggu sekali tidak menjadi masalah. Dengan Pramuka mengajarkan anak-anak didik bekerja sama dengan teman-temannya.
“Paling tidak seminggu sekali mereka mengikuti kegiatan-kegiatan kepramukaan yang dilaksanakan di sekolah untuk membentuk pribadi-pribadi yang bagus,
dari Pramuka diajarkan bagaimana mencintai alam sekitar dan kegiatan bela negara, ” katanya.
” Ini salah satu nafas dari Pramuka itu sendiri. Dan tidak dipaksakan untuk menjadi satu kegiatan wajib bagi anak didik,” katanya.
Ada pengecualian jika kegiatan belajar mengajar anak-anak didik seperti jaman dahulu masuk pukul 08.00 pulang pukul 12.00 WITA, Parlin katakan, Pramuka bisa dijadikan ekstrakulikuler wajib karena masih ada waktu untuk istirahat 1-2 jam di rumah, sore harinya ikut kegiatan Pramuka.
“Kalau sekarang berat. Anak-anak pulang sekolah jam 15.00 – 16.00 WITA, sampai rumah bisa jam 17.00 WITA, belum les ini itu, dan tidak ada waktu lagi untuk ikut kegiatan Pramuka tersebut,” tutupnya.
Reporter : Ags