Balikpapan, Pamungkasnews.id – Tingginya biaya pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) dikota Balikpapan mendapat tanggapan dari salah satu anggota DPRD kota Balikpapan yang tergabung dalam Komisi IV, Parlindungan Sihotang.
Parlin menilai, mahalnya biaya pemeriksaan PCR tentu juga menjadi beban masyarakat kota Balikpapan, pasalnya PCR menjadi salah satu syarat untuk melakukan aktivitas masyarakat disaat ingin bepergian keluar kota dan syarat lainya.
Dengan kondisi perekonomian masyarakat saat ini, yang melemah akibat pandemi Covid 19, hal tersebut menjadi sesuatu yang tidak mudah bagi warga masyarakat kota Balikpapan. Untuk itu Pemerintah perlu membantu masyarakat terkait hal tersebut.
Jika menyoroti dari sisi pandemi, seharusnya ini menjadi program pemerintah dalam upaya memerangi penyebaran covid-19. Untuk itu Pemerintah
“PCR kan memang syarat yang dikeluarkan pemerintah bagi warga masyarakat yang memang mobilitasnya tinggi dari satu daerah ke daerah lain,” katanya
“Seharusnya..PCR ini diberikan secara gratis oleh pemerintah atau paling tidak diberikan subsidi,” tambahnya.
Jika melihat sisi lain, Parlindungan mengatakan sekarang pemerintah sudah mulai menurunkan biaya pemeriksaan PCR menjadi sebesar 500 Ribu. Tentunya ini kabar baik, dan mudah-mudahan biaya PCR bisa ditekan lagi agar bisa lebih murah, pasalnya PCR merupakan salah satu persyaratan mutlak bagi masyarakat yang ingin bepergian keluar daerah.
“Sebenarnya menurunkan tarif PCR ini terkesan sedikit terlambat, buktinya dengan biaya PCR yang saat ini hanya 500 ribu saja bisa. Artinya disini keuntungan dari tarif sebesar 800 ribu sungguh sangat besar sekali,” jelasnya
Parlin meminta agar dilakukan pertimbangan kembali, sehingga dapat dilakukan revisi untuk penyesuaian tarif PCR. Mudah-mudahan tarifnya bisa turun lagi dan bisa lebih murah.
“Saya berharap bisa direvisi kembali penyesuaian tarifnya, semoga bisa lebih murah,” pungkasnya.
Reporter :Oechan