Pesimis Proyek DAS Ampal Tepat Waktu, Oddang Sebut Perlunya Ketegasan DPU

PAMUNGKASNEWS.ID, BALIKPAPAN – Mega proyek multi years penanganan banjir DAS Ampal yang menelan anggaran sebesar Rp 136 Milyar, dengan skema anggaran sampai akhir tahun 2023 mangkrak tanpa adanya ketegasan dari pemegang kebijakan yakni Dinas Pekerjaan Umum (DPU).
Target progres pekerjaan fisik hingga akhir Desember yang seharusnya 32% tetapi kenyataan dilapangan baru terealisasi 0,9%.
“Ada sesuatu hal yang tidak beres, intinya pelaksana kontraktor dilapangan tidak jelas. Kita datang disini belum ada pekerja di mega proyek ini, ” ucap Anggota Komisi III DPRD kota Balikpapan Syarifudfin Oddang seusai sidak proyek penanganan DAS Ampal, Selasa (15/11/2022).
Jika berbicara aturan, DPRD sebagai pengawas dan penganggaran, Oddang pangilan akrabnya mempertanyakan sudah sejauh mana progres pengerjaannya dengan anggaran yang telah dikeluarkan sebesar Rp 17 Miliyar. Pasalnya kenyataan dilapangan progres baru terealisasi 0,9% dari yang seharusnya 10%.
” Apakah DPU sudah berikan teguran, infonya sudah, tetapi pihak kontraktor berdalih tidak mengetahui,” katanya.
Menurutnya Oddang, jika lngkah-langkah telah ditempuh sesuai aturan maka sebaiknya DPU memutuskan kebijakan sehingga jangan sampai pengamprahan anggaran sudah diambil tetapi progresnya tidak ada.
“Saya yakin dengan berakhirmya anggaran multiyears di 2023 sebesar 136 Milyar di enam titik mustahil bisa terpenuhi, ” katanya.
Oddang katakan, bisa dilihat kondisi di lapangan, mega proyek miliyaran tanpa didukung pekerja dan peralatan di lapangan. Seharusnya tenaga pekerjanya ratusan, bukan 11 orang. Pekerjaan PL aja melibatkan puluhan orang, apalagi proyek seperti ini.
“Intinya saya pesimis proyek ini bisa melampaui target, ” ucap politisi Partai Hanura seusai Sidak.
Oddang katakan proyek ini menakjubkan, anggaran Rp 17 Miliyar untuk progres awal telah diambil di PPKnya tetapi hasilnya diluar dugaan. Jika nantinya tidak bisa melampau target maka akan ada sanksi yang diterima oleh kontraktor.
“Kita nanti lihat usulan dari konsultan, dan DPU, progres seperti apa dan selanjutnya berikan teguran tertulis dan ambil keputusan, dan diberikan tengang waktu seminggu untuk menyelesaikan, saya yakin 99 % tidak akan berjalan proyek ini,”jelasnya.
” Bisa dilihat, kita kesana pekerja belum datang, dan direkturnya dihubungi juga gak datang. Kan seharusnya pengawas dilapangan stand bay disana, ” jelasnya.
Untuk yang diperumahan Wika, Oddang sebut seperti proyek mangkrak. Setelah pengerukan ditinggal begitu saja tanpa pengawasan. Jadi jangan salahkan masyarakat jika mereka berdemo karena tidak sesuai dengan sosialisasi yang telah dikemukakan.
” Kasihan itu didepan rumah warga, pekerjaan ditinggal begitu saja tanpa ada pengawasan,” tutupnya.
Reporter : Ags