Pamungkasnews.id, Balikpapan – Anggota DPRD Kota Balikpapan Hj. Kasmah melaksanakan serap aspirasi warga pada masa sidang 1 tahun 2024 di kediamannya Jalan Tamansari, Kelurahan Graha Indah, Jum’at, (15/11/2024) malam.
Hadir dalam kegiatan ini Camat Balikpapan Utara, Lurah Graha Indah, Manajeman Perusda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) atau yang lebih dikenal dengan PDAM, Para Ketua RT dan warga.
Serap aspirasi ini merupakan kegiatan rutin bagi seluruh anggota DPRD yang dilaksanakan setiap 3 bulan sekali di Dapilnya masing-masing.
Selain untuk menyapa konstituennya, reses ini sebagai jembatan untuk menampung beragam aspirasi warga dalam setiap persolan yang terjadi, terutama terkait dengan kebutuhan maupun program pembangunan di wilayahnya.
Kendati pada reses politisi Partai Golkar ini tidak banyak persoalan yang diusulkan warga, namun tetap menjadi acuan bagi anggota legislatif untuk tetap responshif dalam menyikapi setiap keluhan warga selama masa periodenya.
Pantauan media ini, warga maupun para Ketua RT yang hadir tampak antusias mengikuti kegiatan reses. Sebagian dari mereka mengusulkan persoalan air bersih yang hingga saat ini masih menjadi persoalan krusial di Balikpapan. Hal ini diutarakan oleh Ketua RT 69 Graha Indah, Sahruddin.
Persoalan lainnya warga mengusulkan penangan longsor yang terjadi di lingkungan RT 44 Graha Indah, serta usulan penebangan pohon dan perbaikan drainase di lingkungan RT 64 Graha Indah.
Hj. Kasmah mengatakan, bahwa semua usulan yang disampaikan warga sudah dijelaskan langsung oleh masing-masing dari pemerintahan yang hadir, baik itu persoalan air bersih, penanganan longsor maupun usulan penebangan pohon.
“Dari tiga usulan warga ini tadi sudah dipaparkan langsung oleh masing-masing yang punya kewenangan, baik persoalan air bersih, penanganan longsor maupun usulan penebangan pohon,” kata Hj. Kasmah kepada media ini.
Terkait dengan persoalan air bersih, Hj. Kasmah menjelaskan bahwa warga mengusulkan pemasangan sambungan baru, dan hal itu sudah berlangsung cukup lama, tapi belum ada kelanjutan dari PTMB.
“Masalah sambungan air bersih ini tadi sudah dijelaskan oleh manajeman dari PTMB, bahwa untuk saat ini tidak bisa merealisasikan karena keterbatasan air baku yang dimiliki oleh PTMB,” jelasnya.
Hj. Kasmah menerangkan, bahwa masalah distribusi air bersih khususnya di sebagian wilayah Balikpapan Utara memang masih menjadi masalah krusial.
Sehingga tak jarang pada setiap momen reses warga sering kali mengusulkan masalah air, lantaran menjadi salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari.
Menurutnya, persoalan air bersih ini terjadi karena ketidakseimbangan antara ketersediaan air baku yang dimiliki PTMB dengan kebutuhan di masyarakat. Hal ini sudah dipaparkan langsung oleh manajeman PTMB pada reses ini.
“Dari data yang di paparkan manajeman PTMB tadi, antara ketersediaan air baku tidak imbang dengan kebutuhan di masyarakat yang terus bertambah. Dari data yang dimiliki Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Balikpapan jumlah penduduk yang tercatat mencapai 706.000 jiwa. Sedangkan yang tidak tercatat di dinas itu jumlahnya masih diperkirakan mencapai ratusan ribu jiwa,” beber Hj. Kasmah.
Dengan jumlah penduduk yang terus meningkat signifikan, kata dia, tentunya berkaitan dengan air baku yang dimiliki PTMB yang hanya memiliki kemampuan 1.570 liter per detik.
“Dari keterangan manajeman PTMB, bahwa air baku ini berasal dari tiga sumber, yang meliputi Waduk Teritip 1 sebesar 1.100 liter per detik, Waduk Teritip II dengan kapasitas 2.200 liter per detik, dan sumur bor dengan kapasitas 250 liter per detik. Sedangkan dari analisa yang dimiliki PTMB, kebutuhan air di Balikpapan mencapai 2.400 liter per detik untuk di tahun 2024,” ujarnya.
“Sehingga hal itu menyebabkan PTMB tidak maksimal dalam melakukan distribusi air, mulai dari aliran air yang dibuat dengan sistem gilir, aliran air yang tidak maksimal, dan belum bisa merealisasikan penyambungan baru,” kata Hj. Kasmah lebih lanjut.
Namun demikian, dia memastikan, bahwa Pemerintah Kota Balikpapan bersama DPRD tidak tinggal diam untuk terus berupaya memenuhi kebutuhan air di masyarakat dengan mencari sumber-sumber air baku, salah satunya dari sumber air baku Waduk Sepaku, Ibu Kota Nusantara (IKN) yang diperkirakan tahun 2025 mendatang sudah mulai berjalan.
Kemudian terkait dengan usulan penebangan pohon di lingkungan RT 64 Graha Indah, Hj. Kasmah mengatakan sudah dijelaskan langsung oleh Camat Balikpapan Utara.
“Terkait penebangan pohon ini sudah dijelaskan langsung oleh pak Camat. Dalam waktu dekat juga akan diproses, karena hal itu juga membutuhkan alat khusus sebagai pendukungnnya,” terangnya.
Begitu juga dengan penanganan longsor yang terjadi di lingkungan warga RT 44 Graha Indah, Hj. Kasmah menuturkan bahwa pihaknya sudah meminta warga untuk segera membuat surat permohonan kepada pemerintah kota melalui Ketua RT setempat. Dimana, surat permohonan tersebut nantinya bisa diserahkan melalui Kantor Kecamatan Balikpapan Utara maupun melalui dirinya di legislatif.
“Nanti penangananya kita perjuangkan malalui anggaran Dana Tak Terduga (DTT) yang dikelola oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan,” tandasnya.
Reporter : Fz