Balikpapan, pamungkasnews.id – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan, Kalimantan Timur H. Haris melaksanakan reses Masa Sidang III di kediamannya di Balikpapan Permai (BP), Balikpapan Selatan, Minggu, 30/10/2022 malam.
Reses yang merupakan agenda rutin ini dilaksanakan oleh masing-masing anggota DPRD untuk menjaring aspirasi masyarakat di daerah pemilihannya.
Dalam reses yang di laksanakan oleh politisi PDI Perjuangan ini dihadiri oleh ratusan warga dan para Ketua RT serta Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Balikpapan. Turut hadir anggota DPRD Provinsi Kaltim dari PDI Perjuangan H. Baba.
Sejumlah usulan disampaikan oleh para Ketua RT dalam reses ini, mulai dari proses penanganan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang menjadi penyebab langgalan banjir di kawasan Jalan MT Haryono, pelayanan kesehatan dan bantuan seragam sekolah gratis serta Penerangan Jalan Umum (PJU).
Persoalan seragam gratis dalam reses ini menjadi sorotan utama bagi beberapa Ketua RT. Pasalnya, salah satu visi misi Wali Kota Balikpapan itu hingga bulan Oktober 2022 belum juga terealisasi.
Salah satu pertanyaan soal seragam gratis ini disampaikan oleh Ketua RT 09 Klandasan Ulu, Sukandar. Ia mengaku pernah menjadi koordinator tim kampanye Rahmad – Thohari pada saat Pilkada tahun 2020 lalu.
Ia mengaku kecewa karena dianggap melakukan pembohongan publik terhadap warga. Karena bantuan seragam gratis seperti yang dijanjikan dalam visi misi Wali Kota saat itu belum juga diberikan.
“Sesuai dengan visi misi itu, saya pernah berjanji kepada masyarakat pada saat itu. Jika Rahmad – Thohari terpilih, baju seragam sekolah untuk SD hingga SMP gratis dan BPJS Kesehatan kelas III juga gratis. Nah, nyatanya apa. Berarti saya ikut berdosa jika visi misi itu tidak terlaksana. Jadi, ini mohon betul-betul diperhatikan. Ini kalau tidak terlaksana berarti penipuan kepada masyarkat, karena saya koordinator lapangan”, ucap Sukandar.
Senada dengan Ketua RT 02 Telaga Sari, Bagio, ia mempertanyakan bantuan seragam sekolah gratis yang hingga sekarang belum diberikan.
Bagio juga mempertanyakan program BPJS Kesehatan Kelas III gratis, ia mempertanyakan realisasi program tersebut karena hingga sekarang dirinya mengaku masih membayar.
“Tolong pak Haji Haris, disampaikan kepada Wali Kota. Karena janji-janji politiknya sampai sekarang belum terlaksanakan”, kata Bagio.
Menanggapi pertanyaan tersebut, H. Haris mengakui jika bantuan seragam sekolah gratis belum terealisasi, termasuk BPJS Kesehatan Kelas III.
“Malam ini memang hampir rata-rata masyarakat mempertanyakan tentang seragam sekolah gratis, salah satunya juga itu BPJS Kelas III yang sampai saat ini masyarakat masih bayar”, ujar Haris kepada wartawan usai melaksanakan reses.
Terkait dengan pertanyaan masyarakat, kata Haris, pihaknya sudah menyampaikan bahwa kedua persoalan tersebut sudah dianggarkan.
“Kalau tidak salah untuk anggaran seragam sekolah hampir 25 miliar, dan BPJS Kesehatan juga sudah dianggarkan. Nah, pertanyaan masyarakat ini kenapa sampai sekarang masih membayar”, katanya.
“Dari dua persoalan itu masyarakat menggebu-ngebu serangannya di reses malam ini. Jujur aja saya sebagai tim koalisi sebenarnya merasa malu dipertanyakan seperti itu. Karena memang program itu sampai sekarang tidak berjalan”, tambah Haris.
Menurut Haris, seragam sekolah gratis dan BPJS Kesehatan itu tetap harus berjalan sampai akhir jabatan Wali Kota, karena dua program itu masuk dalam RPJMD (Rencana Pembagunan Jangka Menengah Daerah).
“Dua program itu tetap harus berjalan sampai masa jabatan Wali Kota Berakhir, karena dua program itu masuk dalam RPJMD”, jelasnya.
Reporter : Ags