BALIKPAPAN, Pamungkasnews.id – Anggota Komisi III DPRD Kota Balikpapan, Kamaruddin, melaksanakan reses masa Sidang II tahun 2022 bertempat di lingkungan RT 16 Jalan Letjen Suprapto, Kelurahan Baru Tengah, Kecamatan Balikpapan Barat, Selasa, 21/6/2022.
Dalam reses ini, dihadiri sekira 100 orang baik warga maupun Ketua RT. Keluhan warga masih didominasi terkait persoalan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) untuk tingkat SMP di wilayah Balikpapan Barat. Disamping itu, kebutuhan air bersih juga menjadi aspirasi warga.
Menurut Kamaruddin, dari tahun ke tahun persoalan PPDB memang masih menjadi momok bagi masyarakat terutama untuk tingkat SMP.
“Untuk di Balikpapan Barat mulai tahun ini sedikit banyak sudah mulai terbantu, karena ada SMP 25 yang bisa menampung sekitar 96 siswa. Mudah-mudahan kedepan dengan adanya penambahan sebanyak 9 kelas lagi, persoalan untuk SMP sudah mulai ada solusi walaupun hal tersebut tidak akan pernah selesai seiring semakin betambahnya penduduk”, kata Kamaruddin kepada wartawan usai melaskanakan reses.
Kemudian terkait dengan persoalan air bersih, Kamaruddin menjelaskan bahwa di wilayah Balikpapan Barat memang menjadi persoalan klasik, karena memang tidak ada pipa induk, apalagi di wilayah kawasan melurahan Baru Tengah.
“Karena yang menjadi kendala juga tanah-tanah di Balikpapan Barat ini juga mayoritas milik salah satu instasi negara. Sehingga di jaman dulu pipa induk PDAM tidak bisa masuk”, terang Kamaruddin.
Dikatakan, di wilayah Balikpapan Barat seperti di kawasan Baru Ulu dan Lapangan Foni, pipa induknya ada, tapi airnya tidak ada.
“Nah, terkait hal itu nanti saya akan coba lagi dalami ke PDAM, karena urusan PDAM ini yang menangani bukan Komisi III, maka nanti saya akan koordinasikan dulu dengan Komisi II yang memang bidangnya”, ujar Kamaruddin.
Untuk menangani kebutuhan air, lanjut Kamaruddin, pihaknya kedepan berencana membuat sumur bor jika terdapat lahan yang ada sumber airnya.
“Untuk sumur bor kita akan upayakan, tapi jika lahannya ada, sumbernya juga ada, pasti kita upayakan. Rencananya akan kita buat satu titik dulu, paling tidak satu tahun bisa satu sumur. Jika memang sumber airnya ada, bisa kita bor lagi. Paling tidak ada dua titik sumur bor”, terangnya.
“Semua aspirasi warga, baik persoalan PPDB, kebutuhan air bersih dan termasuk jembatan tadi yang diusulkan warga dalam reses ini tetap menjadi prioritas”, tukasnya.
Reporter :Ags