PAMUNGKASNEWS.ID, BALIKPAPAN – Penerangan Jalan Umum (PJU) menjadi persoalan yang paling dominan disampaikan warga dalam serap aspirasi (Reses) yang digelar Pantun Gultom anggota DPRD kota Balikpapan dalam Masa Persidangan II Tahun 2023, Senin (5/6/2023).
Reses yang dilaksanakan di Jalan Safir RT 36, Kelurahan Sepinggan, Balikpapan Selatan, dihadiri puluhan warga yang mewakili dari tiga RT yakni RT 36, 37 dan 34.
Menanggapi keluhan warga, Pantun Gultom mengatakan PJU memang sangat diperlukan di kawasan tersebut karena minimnya penerangan.
“Bahkan saya pernah dapat (video) kiriman warga yang ke pasar saat subuh, sekira pukul 05.00 Wita. Itu kondisinya gelap gulita,” kata Pantun Gultom.
Dirinya menyebut bahwa kebutihan PJU di kawasan tersebut sudah menjadi hal yang mutlak. Apalagi ada warga yang mengeluhkan sering kemalingan akibat minimnya penerangan jalan.
“Makanya kami hadirkan juga perwakilan dari Dinas Perhubungan untuk menjelaskan terkait keluhan warga tersebut” ujarnya.
Anggota Komisi II DPRD Kota Balikpapan ini berharap keluhan warga bisa teratasi dan meminimalisir tindak kriminal di kawasan tersebut.
Selain soal PJU, ada beberapa aspirasi lainnya seperti semenisasi jalan yang merupakan jalan penghubung antar beberapa RT.
“Tapi kembali lagi, yang paling mendesak adalah PJU. Kalau PDAM (PTMB, Red) mereka berharap tapi masih tercover WTP (Water Treatment Plant)” ungkapnya.
Usulan terkait PJU, lanjut Gultom sejatinya sudah sejak dua tahun yang lalu, namun hingga saat ini belum terealisasi.
“Dari dulu bahasanya masih proses dan proses, kejar Agustus sudah habis kemudian kami kejar di (anggaran) perubahan gak dapat jatah,” ungkapnya.
Kendati demikian titik terang itu sudah terlihat. Kasi Sarpras & PJU Dishub Balikpapan Freddy Wesly Manullang, mengatakan bahwa lokasi yang dimaksud oleh warga sudah masuk prioritas pemasangan PJU.
“Mudah-mudahan Agustus sudah rilis, meskipun tidak bisa terpasang semua tapi paling tidak ada yang terpasang,” kata Freddy
Freddy menyebutkan ada 1.200 usulan pemasangan PJU baru. sedangkan pengadaan dari Dishub hanya berkisar 300 hingga 400 unit setiap tahun.
“Artinya (antara) usulan dan pengadaan tidak berimbang,” ujarnya.
Oleh sebab itu, setiap tahun pihaknya melakukan evaluasi dan survey ke lapangan untuk menentukan titik prioritas pemasangan PJU.
“Untuk usulan yang belum terealisasi, kami masukkan dalam pengadaan tahun berikutnya. Dengan harapan tahun berikutnya bisa kami realisasikan,” harapnya.
Dia juga menyebutkan, dari usulan warga tiga RT ini sedikitnya ada 15 titik dan sudah masuk dalam rekapan Dishub untuk menjadi prioritas.
“Tapi eksekusinya mungkin tidak 15 titik. Mungkin bisa kami realisasikan sekitar 5-7 titik dulu tahun ini,” tuturnya.
Bukan tanpa alasan, mengingat selain terbatasnya penyediaan juga masih ada kawasan lain yang menjadi prioritas pemasangan PJU.
“Karena bukan mereka saja yang menjadi prioritas,” pungkasnya.
Reporter : Ags