Balikpapan, pamungkasnews.id – Komisi III DPRD Kota Balikpapan melakukan Sidak di Stadion Persiba Batakan, Balikpapan, Selasa, 18/2021.
Sidak dipimpin Ketua Komisi III Alwi Alqadri didampingi Wakil Ketua Komisi III Wiranata Oey, Sekretaris Komisi III Ali Munsjir Halim dan anggota Komisi III Nelly Tunroallo, dan Fadilah.
Dalam Sidak tersebut Komisi III menyoroti persoalan ganti rugi lahan yang hingga saat ini belum dapat diuntaskan oleh Pemerintah Kota Balikpapan.
Selain itu, Komisi III juga menyoroti anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk biaya pemeliharaan Stadion Persiba Batakan tersebut, lantaran dilokasi Stadion nampak kotor dan atap yang telah banyak mengalami kerusakan.
“Ada beberapa hal yang kami tanyakan disini, yang paling utama dan sangat riskan sekali adalah masalah pembebasan lahan. Informasi yang kami dapat, Stadion ini luasnya kurang lebih 50 hektar, yang dibebaskan sekitar 25 hektar, artinya masih 50% yang belum terbebaskan,” kata Ketua Komisi III DPRD Kota Balikpapan Alwi Alqadri kepada wartawan disela melakukan Sidak di Stadion Batakan.
Menurut Politisi Partai Golkar daerah Pemilihan Kecamatan Balikpapan Barat ini, kendala pembebasan lahan tersebut berakibat fatal terhadap segala bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan di Stadion. Karena warga melarang kegiatan di Stadion sebelum ada penyelesaian ganti rugi dari pemerintah kota.
“Hal yang tidak baik buat kita semua terutama jika tim kebanggaan Persiba bermain di Stadion tapi dilarang, kami nanti coba RDP sama Dinas PU seperti apa progresnya pembayaran Stadion ini. Semoga tahun ini ada pembayarannya, minimal di cicil,” ujarnya.
Alwi juga menyoroti biaya pemeliharaan Stadion Persiba yang membengkak. Salah satunya pemeliharaan listrik yang menelan biaya hingga 114 juta per bulan.
“Coba melakukan pendekatan sama PLN untuk dilakukan pengurangan, apalagi selama ini tidak ada kegiatan di malam hari,” kata Alwi.
Pihaknya juga mengaku prihatin dengan masalah Stadion tersebut, lantaran dengan biaya pemeliharaan yang cukup besar, Stadion nampak kotor dan adanya sejumlah kerusakan disisi plafon dan lantai.
“Seakan-akan kurang pemeliharaan. Kita tadi melihat di tribun kotor sekali, kerusakan sana-sini baik plafon maupun lantai. Kalau kita lihat tribun ekonomi rusak semua tapi disitu mereka selalu menganggarkan, maka kita binggung lari kemana anggarannya”, cetus Alwi.
Kemudian, kata Alwi, terkait pembiayaan makan, pihaknya menginginkan revisi pembiayaan makan dan minum sebesar 115 juta untuk 46 orang pegawai Stadion Batakan. “Nanti kita akan revisi lagi itu”, jelasnya.
Alwi menambahkan, terkait dengan persoalan ganti rugi lahan, pihaknya dari Komisi III berjanji akan mengawal dan berdiskusi dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) hingga pembayaran lahan tersebut tuntas.
“Nanti kita akan diskusikan kembali dengan DPU terkait persoalan ganti rugi lahan Stadion ini, dan pasti kita kawal hingga pembayaran lahan tersebut tuntas”, ungkap Alwi.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemeliharaan Gedung Pemerintahan dari Dinas Pekerjaan Umum Muhamad Nur menyampaikan, bahwa untuk anggaran pembebasan lahan Stadion di tahun ini telah di siapkan sebesar 10 milyar. Sedangkan luas lahan yang harus dibebaskan seluas 25 hektar.
Namun pihaknya belum dapat memastikan besaran anggaran keseluruhan untuk pembebasan lahan seluas 25 hektar tersebut.
“Kadis PU yang lebih tahu berapa jumlah anggaran yang akan dibayarkan,” jelasnya.
Reporter : Fauzi