PAMUNGKASNEWS.ID, BALIKPAPAN – Anggota Komisi IV DPRD Balikpapan, Suriani meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan untuk selektif memfasilitasi dokter.
Ini disampaikan saat melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke Rumah Sakit (RS) Medika Utama Manggar belum lama ini
Suriani mengatakan awalnya mendapatkan laporan warga ada seorang Ibu Hamil Meninggal Dunia (MD) usai mendapat pelayanan kesehatan di RS swasta tersebut.
“Jadi kemarin, kami sidak di (RS) Medika terkait ada pasien meninggalnya anak dan ibu hamil. Kami klarifikasi kepada direktur, terkhusus RS Medika,” ucapnya, Senin (9/10/2023).
Ia mengungkapkan ibu hamil delapan bulan itu, dinyatakan MD setelah mendapatkan suntikan obat. “Saat pulang ke rumah, tiba-tiba kejang selama dua jam dari rumah sakit. Selama kejang itu terjadi mual, muntah setelah itu tidak bisa apa-apa,” ungkapnya.
Karena itu, pihak keluarga disarankan rumah sakit tersebut untuk membawa korban ke Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Namun disayangkan pula saran itu tidak difasilitasi.
“Paling tidak dia rumah sakit Medika itu harus jemput bola, karena dia melihat. Paling tidak memfasilitasi bawa mobil ambulans, sehingga ada penanganan awal atas kejadian ini,” katanya.
Selain itu, informasi yang diperolehnya bahwa dokter yang bersangkutan juga pernah terlibat kasus serupa di Manado. “Ini terulang lagi di sini. Pastinya dokter yang seperti itu tidak usah difasilitasi. Atau tidak usah dibukakan izin lagi membuka praktek sebab sudah ada kejadian kasus serupa di Manado pada 2013 lalu,” bebernya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Balikpapan, Andi Sri Juliarty menyampaikan perwakilan Dinkes saat sidak tersebut itu juga hadir mendampingi. “Oh iya perwakilan dari Dinkes juga turut mendampingi sidak Komisi IV DPRD di RS Medika Utama Manggar saat itu,” tuturnya.
Ia mengaku saat ini Dinkes Balikapapan meminta pihak manajemen RS Medika mengadakan audit maternal perinatal secara internal. “Hasilnya itu akan dikirim ke Dinkes untuk dibahas dalam audit maternal perinatal tingkat kota,” terangnya.
Menurutnya, setiap kematian ibu maupun bayi ada proses auditnya. Namun bukan untuk menghakimi, tapi ini untuk perbaikan mutu pelayanan ke depan. “Hasil audit berbentuk rekomemdasi perbaikan mutu layanan,” jelasnya.
Reporter : Tin