Pamungkasnews.id, Balikpapan –
Dalam upaya mempererat hubungan antara wakil rakyat dan konstituennya, serta mendorong pemerataan pembangunan berbasis aspirasi masyarakat, Anggota DPRD Kota Balikpapan dari Fraksi Partai Golkar, Suriani, menggelar kegiatan Serap Aspirasi (Reses) Masa Sidang II Tahun 2024/2025 di lingkungan RT 23, Kelurahan Manggar Baru, Kecamatan Balikpapan Timur, pada Senin sore, 28 April 2025.
Berbeda dari kegiatan reses biasa, Suriani mengemas momen ini dengan nuansa religius melalui Safari Dakwah Majelis Taklim Al-Madinah, bertema “Hidup Berkah Bersama Al-Quran.”
Kegiatan ini menghadirkan penceramah nasional, K.H. Muhammad Syauqi MZ, putra dari ulama legendaris almarhum K.H. Zainuddin MZ, yang membawakan tausiyah penuh hikmah tentang pentingnya membumikan nilai-nilai Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari.
Ratusan jamaah Majelis Taklim Al-Madinah, yang didominasi kaum ibu-ibu, hadir dengan penuh antusias, membuktikan kuatnya sinergi spiritual dan sosial antara masyarakat dan para pemangku kebijakan.
Dalam kesempatan tersebut, Suriani menunjukkan kepeduliannya terhadap literasi Al-Quran dengan menyerahkan sejumlah mushaf Al-Quran kepada Badan Wakaf Al-Quran.
Langkah ini merupakan bagian dari ikhtiar untuk memperkuat basis keagamaan masyarakat, sekaligus mengajak seluruh elemen untuk berkontribusi aktif dalam gerakan moral membumikan Al-Quran.
“Saya berharap, dengan semangat berbagi ini, kita semua semakin mencintai Al-Quran dan menjadikan nilai-nilainya sebagai pedoman dalam membangun keluarga dan masyarakat yang berkah,” ujar Suriani penuh harap.
Dalam sesi dialog yang berlangsung hangat, warga RT 23 menyampaikan sejumlah aspirasi penting, mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, hingga persoalan kebutuhan pokok.
Salah satu fokus utama perbincangan adalah tentang program kuliah gratis (Gratis Pol) yang diinisiasi oleh Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud. Warga bertanya tentang mekanisme dan persyaratan untuk mendapatkan manfaat dari program tersebut.
“Syaratnya cukup sederhana, hanya memiliki KTP Kalimantan Timur dan terdaftar dalam Kartu Keluarga minimal selama tiga tahun,” jelasnya.
Suriani juga memaparkan skema bantuan, di mana biaya semester yang biasanya mencapai Rp7 juta, akan disubsidi Rp5 juta oleh pemerintah.
Sehingga, mahasiswa hanya perlu membayar Rp2 juta.
Model bantuan ini diharapkan dapat memperluas akses pendidikan tinggi bagi seluruh lapisan masyarakat, sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia Balikpapan.
Tak hanya membahas pendidikan tinggi, warga juga menyoroti kebutuhan peningkatan fasilitas pendidikan dasar, khususnya di SMP Negeri 28 Balikpapan.
Suriani mengatakan bahwa tahun ini, SMPN 28 akan menambah tiga ruang kelas baru dan mampu menampung sekitar 130 siswa.
“Dengan penambahan ini, kita harapkan tidak ada lagi anak-anak kita yang kesulitan mendapatkan bangku sekolah di daerahnya sendiri,” ujarnya optimis.
Selain itu, warga juga menanyakan perihal BPJS Kesehatan Gratis, Program Indonesia Pintar (PIP), dan melonjaknya harga gas elpiji 3 kilogram yang mencapai Rp35 ribu per tabung.
Suriani menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan pemerataan layanan dasar. Ia mengajak warga untuk aktif melaporkan jika menemukan indikasi penyelewengan, khususnya terkait harga gas melon.
“Kalau ada pedagang yang menjual elpiji 3 kilogram dengan harga tidak wajar, saya minta segera laporkan agar kita bisa tindaklanjuti,” pungkas Suriani.
Melalui kegiatan reses yang dikemas inovatif ini, Suriani tidak hanya mendengar aspirasi, tetapi juga mengedukasi dan memotivasi warga untuk berperan aktif membangun lingkungan sekitar.
Menggabungkan nilai spiritual, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat, Suriani menegaskan bahwa pembangunan sejati dimulai dari kolaborasi antara rakyat dan wakilnya.
“Membangun kota ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab kita semua. Mari kita jadikan aspirasi ini sebagai bahan bakar untuk perubahan positif,” tutup Suriani dengan semangat.
Reporter : Ags