Balikpapan, pamungkasnews.id – Anggota DPRD Balikpapan Taufik Qul Rahman atau yang biasa disapa Taufik Putra Kilat meminta pemerintah menghentikan kebijakannya terkait penghentian kegiatan di masyarakat yang berlaku pada hari Sabtu dan Minggu.
Menurutnya, kebijakan tersebut sangat merugikan pedagang kecil dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di Balikpapan.
Dia menilai, dampak kebijakan yang dibuat oleh pemerintah itu untuk menekan penyebaran Covid-19 hanya menyusahkan dan membuat pertukaran jual beli di masyarakat berkurang.
“Jika daya beli di masyarakat berkurang, tentu Pendapatan Asli Daerah (PAD) Balikpapan akan ikut terdampak dan tidak akan mencapai target,” ungkap Taufik, Rabu, 10/2/2021.
Dia juga meminta agar Satuan Gugus Tugas (Satgas) penanganan Covid-19 Balikpapan dapat mengevaluasi ulang kebijakan tersebut, sebelum kebijakan itu berdampak lebih jauh terhadap kehidupan masyarakat.
“Kita minta Gugus Tugas mengevaluasi kembali kebijakan itu, saya minta kebijakan Sabtu-Minggu itu ditiadakan, yang tetap kita berlakukan yakni Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) seperti biasa, hanya saja penerapan protokol kesehatan harus lebih di perketat lagi”, terangnya.
Disamping itu, dia juga menyoroti pemberlakuan penghentian kegiatan masyarakat yang hanya berlaku bagi para pedagang dan pelaku usaha kecil, sedangkan bagi mega proyek RDMP Pertamina yang ada di kilang milik PT Pertamina masih saja terus beroperasi.
Padahal menurut dia, penyumbang terbanyak kasus positif di kota Balikpapan berasal dari pekerja di mega proyek milik RDMP Pertamina.
“Percuma saja pedagang kecil ditutup, kemudian RDMP Pertamina masih bekerja. Padahal kita ketahui pedagang makanan yang ada disekitar proyek masih saja buka dan pekerja yang makan disana pun malah berkerumun dan berkumpul,” ujarnya.
“Ini perlu menjadi catatan Pemerintah Kota Balikpapan, jangan sampai ada pemikiran di masyarakat, jika pemerintah tebang pilih dalam menjalankan instruksi Gubernur dan penerapan aturannya itu,” sambungnya.
Reporter :Fauzi