Balikpapan, pamungkasnews.id -Menindak lanjuti keluhan warga terkait persoalan banjir yang terjadi di Bendali RT 62 Kelurahan Sepinggan Baru, Balikpapan Selatan, Komisi III DPRD kota Balikpapan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas Perumahan dan Permukiman, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Lurah Sepinggan Baru, Ketua RT 62 dan perwakilan warga.
RDP dipimpin Ketua Komisi III Alwi Al Qadri didampingi Sekretaris Komisi III H Ali Munsjir Halim, Nelly Turuallo, Fadilah, H Danang Eko, H Amin Hidayat, Syarifuddin Oddang, dan Taufik Qul Rahman di ruang rapat gabungan, Rabu (14/4/2021).
Ketua Komisi III Alwi Al Qadri menyampaikan, RDP kali ini menindak lanjuti keluhan warga terkait persoalan banjir yang terjadi di Bendali RT 62 Kelurahan Sepinggan Baru.
Menurut Alwi, pihaknya akan memprioritasan keluhan warga tersebut kendati di bulan suci ramadhan. Lantaran persoalan banjir tersebut telah terjadi selama beberapa tahun dan mengakibatkan keresahan terhadap warga dilingkungan RT 62.
“Kita akan tindak lanjuti permasalahan banjir ini, kita akan lakukan Sidak dulu senin, 19/4. Kita harus turun ke lapangan agar kita tahu seperti apa kondisinya, dan apa saja yang menyebabkan banjir tersebut”, kata Alwi.
Dalam RDP kali ini, Alwi sempat mengaku kecewa terhadap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lantaran setiap di undang oleh DPRD Kota Balikpapan hanya menghadirkan staf yang tidak mengerti persoalan dan tidak bisa mengambil keputusan dalam menyikapi setiap persoalan yang di keluhkan warga.
“Jika tidak bisa memberikan keputusan, ngapain datang ke sini, seolah-olah pimpinan OPD ini selalu meremehkan undangan DPRD. Setiap kita undang selalu mengirimkan staf yang tidak tahu persoalannya,” cetus Alwi dihadapan staf OPD yang hadir.
“Saya harap semua kepala dinas terkait, nanti wajib hadir dalam Sidak Senin depan. Kita selesaikan permasalahan ini bersama-sama”, sambungnya.
Sementara itu, Ketua RT 62, Tri Wiyono mengatakan, permasalahan banjir di Bendali yang berlokasi di wilayahnya itu telah terjadi selama kurang lebih 6 tahun. Hingga saat ini belum ada penanganan serius dari pemerintah.
Tri Wiyono menyebut, terjadinya banjir di wilayahnya itu akibat adanya proyek dan pembangunan Rusunawa di sekitar Bendali.
“Jika banjir tingginya sampai 80 centimeter. Dan di pastikan air masuk ke rumah-rumah warga, itu sudah terjadi selama kurang lebih 6 tahunan”, ujar Tri Wiyono.
Reporter : Fauzi