PAMUNGKASNEWS.ID, BALIKPAPAN – Saat ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) kota Balikpapan mulai melakukan tahapan pemutakhiran data pemilih peserta Pemilu 2024 mendatang, dengan melaksanakan pencocokan dan penelitian (Coklit).
Coklit sendiri dilaksanakan oleh petugas pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) yang tersebar di seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS). Pantarlih sendiri melaksanakan Coklit dengan Door to door (Rumah ke rumah) untuk memastikan ke akuratan data tersebut.
Terlihat petugas Pantarlih melaksanakan Coklit di kediaman salah satu tokoh masyarakat Ahmad Basir (AHB) yang berada di wilayah Perumahan BDS II Kelurahan Sungai Nangka, Balikpapan Selatan. Dalam proses Coklit tersebut disaksikan oleh Ketua KPU Balikpapan, Noor Thoha dan Panwaslu Kecamatan Balikpapan Selatan, Jumat (17/02/2023).
Coklit ini sudah dimulai sejak pekan lalu oleh KPU Balikpapan, dilakukan perdana kepada Ketua DPRD Balikpapan dan pelaksanaan coklit akan dilakukan hingga 14 Maret 2023 mendatang.
Sasaran Coklit ini untuk semua warga Balikpapan, termasuk Walikota dan Ketua DPRD. Sebagai bentuk sosialisasi, KPU melakukan Coklit kepada para tokoh masyarakat untuk pelaksanaan Pemilu 2024.
Ketua KPU Balikpapan, Noor Thoha mengatakan bahwa pihaknya mendahulukan Coklit kepada tokoh-tokoh masyarakat agar menjadi contoh kepada masyarakat kalangan bawah, bahwa Coklit ini merupakan kerja nasional dari pemerintah.
“Kita melakukan Coklit kepada tokoh masyarakat dengan harapan dapat membantu memberikan himbauan kepada kalangan bawah. Apalagi tokoh politik yang tentu memiliki banyak konstituen dan punya pengurus hingga ke tingkat paling bawah. Sehingga bisa di pastikan seluruh anggotanya bisa terdaftar,” kata Noor Thoha, kepada wartawan seusai melakukan Coklit di kediaman AHB.
Menurutnya, ketika pemilih sudah terdaftar dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap), maka jaminan surat suara dipastikan tersedia.
Kendati ada warga yang tidak terdaftar di DPT, masih bisa melakukan pemilihan (pencoblosan) dengan menggunakan KTP. Hanya saja warga harus menunggu ketersedian surat suara.
Sama halnya dengan tenaga kerja yang dari luar provinsi maupun dari luar kabupaten yang juga memiliki hak untuk memilih, Noor Thoha menyarankan agar perusahaan yang mempekerjakan tenaga dari luar daerah untuk mendirikan TPS khusus. Sehingga dropping surat suara berdasarkan kebutuhan.
“Berdasarkan pengalaman pada Pemilu tahun 2019 lalu, pemilih dari luar yang berada di sekitar kampus dan di sekitar proyek memang bagian dari masalah yang harus kita selesaikan. Karena pemilih yang dari luar provinsi ini juga memiliki hak untuk memilih walaupun hanya mendapat satu surat suara yaitu Pilpres. Nah, ketika pemilih yang dari luar ini kita ikutkan di TPS-TPS yang ada, bisa jadi masalah. Karena surat suara yang kita dropping ini berdasarkan DPT, sementara mereka tidak masuk DPT. Dan dipastikan mereka baru bisa mencoblos berdasarkan ketersediaan surat suara,” paparnya.
Untuk menghindari persoalan tersebut, kata Noor Thoha, pihaknya berencana membentuk TPS khusus dengan harapan bisa mengakomodir semua pemilih. Sehingga surat suara bisa disiapkan dari awal sesuai kebutuhannya.
“TPS khusus ini nantinya akan di tempatkan di Lapas, Rutan, dan Bandara. Di Bandara diperkirakan terdapat 300 orang lebih yang pada saat hari H mereka bekerja di sana (Bandara). Kemudian di sekitar kampus dan di lokasi proyek-proyek nasional,” ujarnya.
“Kita berharap semua pengelola proyek bisa aktif kepada KPU untuk memberikan data dan memohon untuk didirikan TPS,” sambung Noor Thoha.
Sementara itu, AHB yang juga salah satu pimpinan partai politik di Balikpapan ini menyampaikan bahwa Coklit yang dilakukan KPU tersebut merupakan sebuah ikhtiar untuk memaksimalkan proses demokrasi pada Pemilu 2024 mendatang.
“Proses Coklit ini sangat penting untuk memastikan hak suara semua warga negara bisa tersedia. Pendataan ini sangat penting, karena akan menjadi dasar jumlah pemilih di TPS nanti,” ujar AHB.
Menurutnya, Coklit yang dilakukan oleh KPU merupakan langkah yang positif untuk memenuhi hak-hak warga untuk memilih di Pemilu 2024 mendatang.
“Yang tidak kalah pentingnya, nanti pada hari H. Keberhasilan kita seberapa besar dari tingkat partisipasi warga dalam mencoblos di Pemilu 2024 mendatang. Yang juga perlu di awasi dalam pemilu nanti adanya surat suara yang sudah tersedia tapi banyak yang tidak mencoblos, karena hal itu bisa di manfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” jelasnya.
“Saya yang juga bagian dari masyarakat Kota Balikpapan menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk aktif bersama-sama dan memastikan kita semua sudah aktif sebagai pemilih di Pemilu mendatang,” terang AHB, lebih lanjut.
AHB juga mengajak seluruh masyarakat Kota Balikpapan untuk bersama-sama menerima Coklit yang akan dilakukan oleh KPU. Sehingga bisa berjalan dengan baik.
“Ketika proses Coklit ini berjalan, masyarakat bisa menerima dengan baik dan memberikan data pribadi dengan benar, karena ini merupakan sebuah proses demokrasi untuk kita semua,” tandasnya.
Reporter : Ags