Pamungkasnews.id, Balikpapan – Anggota DPRD Provinsi Kaltim, Abdulloh, kembali menggelar reses Masa Sidang 1 Tahun 2024. Temu konstituen ini dilaksanakan selama empat kali sejak tanggal 7-9 November 2024 di Dapil II Kota Balikpapan.
Reses ini digelar secara bergiliran di wilayah Kecamatan Balikpapan Utara dengan mengundang perwakilan RT dan warga dari masing-masing Kelurahan.
Kali ini merupakan reses yang ke empat dan dilaksanakan di lingkungan RT 32, Kelurahan Graha Indah pada Sabtu, (9/11/2024).
Pada Reses ke empat ini, Abdulloh yang merupakan Ketua Komisi III DPRD Provinsi Kaltim mengundang perwakilan RT maupun warga dari Kelurahan Batu Ampar dan Graha Indah, dan dihadiri oleh Ketua Komisi II DPRD Kota Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah.
Di awal kegiatan, Abdulloh sudah menerima aduan krisis air bersih dari warga mulai dari penolakan dalam mengajukan permohonan pemasangan sambungan baru kepada PDAM, tidak adanya pipa induk dan aliran air yang tidak merata.
Soal pasokan air bersih banyak warga menilai belum tersalurkan dengan baik atau belum merata di sebagian wilayah Balikpapan Utara. Kondisi ini telah terjadi beberapa tahun belakangan ini.
Di sebagian wilayah ini, air bersih hanya mengalir di waktu tertentu. Tidak jarang pula warga harus menunda jam istirahat mereka hingga waktu dini hari, hanya untuk mendapatkan sedikit air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Bahkan, warga juga mengeluh karena air mengalir hanya berkisar 1 jam saja.
“Kami menunggu air sampai pada jam 02.00 baru ngalir. Tapi ternyata jam 03.00 airnya sudah mati lagi, airnya pun ngalirnya kecil sekali. Jadi, tidak sesuai antara lama nunggunya dengan hasil air yang kami dapatkan,” ungkap Suratman warga RT 70 Batu Ampar.
Disamping itu, warga juga berterima kasih kepada Abdulloh yang telah mengabdi kepada masyarakat yang sebelumnya selama dua periode menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Balikpapan dan Fauzi Adi Firmansyah yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua LPM Batu Ampar telah berjuang untuk masyarakat di Balikpapan Utara.
Perjuangan kedua tokoh politik asal Balikpapan Utara ini juga dinilai mampu memenuhi kebutuhan masyarakat terutama dari infrastruktur yang sudah dirasakan oleh mereka, mulai dari peningkatan jalan lingkungan, penerangan jalan umum, dan perbaikan drainase.
“Jalanan sampai di gang-gang sudah mulus, lampu penerangan juga sudah tuntas, parit-parit hampir semuanya sudah beres, jalanan berlubang dilingkungan hampir sudah tidak ada lagi. Semua itu karena perjuangan pak Abdulloh waktu masih menjabat Ketua DPRD Balikpapan dan pak Adi yang waktu itu juga masih menjabat Ketua LPM Batu Ampar. Kami sangat berterimakasih,” ucap Mulyana warga RT 50 Batu Ampar.
Dari sekian banyak aduan warga terkait masalah krisis air bersih, Abdulloh menjelaskan bahwa keberadaan air baku yang dimiliki oleh Perusda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) atau yang lebih dikenal dengan PDAM saat ini sangat menipis. Sehingga tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan air secara keseluruhan di masyarakat.
Terlebih, kata Abdulloh, pertumbuhan penduduk di Kota Balikpapan sangat pesat. Sehingga pemerintah kota masih mencari jalan keluar untuk memenuhi kebutuhan air baku tersebut, salah satunya dari Waduk Sepaku yang berlokasi di Desa Semoi, Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Dari informasi yang saya dapat dari pemerintah kota, bahwa dalam waktu dekat kebutuhan air baku di Balikpapan akan dipasok dari Waduk Sepaku di IKN dengan kapasitas 1000 liter per detik. Hal itu sudah disetujui oleh Kementerian PUPR, kemungkinan di tahun 2025 sudah bisa memenuhi kebutuhan air masyarakat Kota Balikpapan,” kata Abdulloh menjelaskan.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah, mengatakan pihaknya akan memperjuangkan keluhan masalah air tersebut.
Adi sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa saat ini pemerintah kota juga terfokus pada revitalisasi atau peremajaan saluran pipanisasi untuk memaksimalkan distribusi air ke masyarakat.
“Pemerintah kota sedang berusaha untuk mencukupi kebutuhan air baku, salah satunya dari Waduk Sepaku di IKN yang sudah mendapat restu dari Kementerian PUPR. Selain itu, revitalisasi pipa juga akan terus dilakukan. Sehingga pada saat air baku sudah mencukupi, distribusi air pun juga akan lancar ke masyarakat tanpa ada kebocoran-kebocoran lagi,” tutur Adi.
Adi menegaskan, selama proses itu berjalan pemerintah akan memberikan opsi kemudahan bagi warga untuk memanfaatkan air sumur yang dimilikinya. Dalam hal ini pemerintah akan memberikan bantuan berupa pompa maupun tandon dengan kapasitas 5000 liter sebagai tempat penampungan air. Bantuan ini akan diberikan melalui dana Corporate Social Responcibilty (CSR).
Adi berpesan, bagi masyarakat Balikpapan yang sudah memiliki sumur yang selama ini tidak dimanfaatkan untuk segera membuat permohonan kepada pemerintah melalui LPM Kelurahan Batu Ampar.
“Bagi masyarakat Balikpapan Utara yang ingin mendapatkan bantuan itu, silahkan bersurat, mengajukan permohonan dengan mengetahui Ketua RT setempat. Surat itu bisa diserahkan melalui Kantor LPM Batu Ampar,” papar Adi.
Selain itu, politisi Partai Golkar Dapil Balikpapan Utara ini juga menawarkan opsi kedua untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat Balikpapan Utara mendapatkan distribusi air bersih secara gratis melalui tangki milik PDAM.
Adi berpesan, bagi warga yang membutuhkan distribusi air bersih untuk menghubungi RT masing-masing untuk diteruskan ke Kantor LPM Batu Ampar.
“Bagi warga yang membutuhkan air bersih silahkan menghubungi Ketua RT-nya masing-masing. Selanjutnya pak RT yang akan menghubungi Kantor LPM Batu Ampar. Nanti langsung kami kirim airnya dari PDAM,” ujarnya.
Reporter : Fz/Ag